Pemerintah Kota Magelang kembali menghidupkan semangat belanja di pasar tradisional melalui gerakan “Ayo Nglarisi Pasar” yang digelar serentak di Pasar Rejowinangun dan Pasar Kebonpolo pada Jumat, 16 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari inisiatif yang pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 2025 lalu, yang kala itu berhasil mencatat total transaksi belanja hingga Rp300 juta.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang, Nanik Yunianti Damar Prasetyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang.
Selain itu, gerakan ini juga menjadi wujud dukungan nyata terhadap visi Kota Magelang sebagai kota perdagangan dan jasa yang harmonis, humanis, nyaman, dan berkelanjutan.
Baca Juga: 12 Geopark Indonesia Kini Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark
Menurut Nanik, melalui program unggulan bertajuk Magelang Bergaung, Pemkot ingin menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Gerakan Ayo Nglarisi Pasar bukan sekadar ajakan untuk berbelanja, tetapi juga membangun semangat gotong royong, menjaga kearifan lokal, dan memperkuat roda perekonomian daerah,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang, Syaifullah, menyebut bahwa gerakan ini melibatkan ASN dari berbagai level, serta komunitas masyarakat seperti pegiat senam yang tergabung dalam Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Magelang.
“Sebagai regulator dan dinamisator, ASN di lingkungan Pemkot Magelang turut aktif berbelanja di pasar tradisional. Dengan cara ini, kita ingin memperlihatkan dukungan langsung kepada para pedagang kecil,” tutur Syaifullah.
Ia juga berharap gerakan ini tak hanya bersifat seremonial, melainkan mampu menumbuhkan kebiasaan berbelanja di pasar tradisional secara berkelanjutan di kalangan masyarakat luas.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Sejarah Wonosobo Bersama Komunitas Jalan Pintas
Melalui pendekatan partisipatif dan pelibatan lintas elemen, Pemkot Magelang terus mendorong agar pasar tradisional tetap menjadi jantung perekonomian kota, sekaligus ruang interaksi sosial yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal.