Dalam upaya memperkuat tata kelola kinerja pemerintahan yang efektif, terukur, dan berdampak nyata, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Pohon Kinerja dan Cascading.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan proses penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah tahun 2025–2029.
Pelaksanaan bimtek menjadi salah satu bentuk komitmen Pemkab Wonosobo untuk memastikan seluruh aparatur pemerintahan memiliki kontribusi kinerja yang nyata dan dapat diukur dalam pencapaian tujuan organisasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menegaskan pentingnya internalisasi konsep pohon kinerja dan cascading dalam sistem manajemen pemerintahan.
Baca Juga: Fadli Zon Resmi Tetapkan Hari Keris Nasional
Dalam arahannya pada pembukaan kegiatan bimtek yang berlangsung di Ruang Mangunkusuma Setda, Senin (21/4/2025), ia menyoroti potensi pemborosan anggaran jika konsep ini tidak dipahami dengan benar.
“Melalui pemahaman yang benar tentang pohon kinerja dan cascading, kita dapat menghindari munculnya aparatur yang tidak memiliki kontribusi kinerja yang jelas terhadap tujuan organisasi. Jika tidak tepat, desain program dan kegiatan akan kehilangan daya ungkit dan berdampak pada pemborosan anggaran, serta sistem penghargaan dan hukuman yang tidak adil,” tegas Andang.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa arah pengembangan kompetensi dan keahlian aparatur sangat ditentukan kekuatan dalam perencanaan kinerja.
“Pohon kinerja akan menjadi alat bantu penting untuk memastikan kinerja organisasi maupun individu dapat diukur dan diarahkan secara tepat,” tambahnya.
Hadirkan Tenaga Ahli dan Bangun Pemahaman Menyeluruh
Dalam kegiatan bimtek ini, Pemkab Wonosobo menghadirkan tenaga ahli dari SmartID Universitas Brawijaya.
Para narasumber memberikan materi teknis terkait penyusunan pohon kinerja dan cascading yang aplikatif dan relevan bagi seluruh perangkat daerah.
Kepala Bagian Organisasi Setda Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, mengungkapkan harapannya agar melalui kegiatan ini, dapat terbangun pemahaman menyeluruh di kalangan aparatur mengenai pentingnya struktur logis dan sistematis dalam perencanaan kinerja.
“Penjenjangan kinerja bertujuan untuk menyelaraskan kinerja organisasi (Indikator Kinerja Utama/IKU) dengan kinerja unit kerja dan individu secara harmonis; menyediakan acuan yang jelas dalam menilai capaian kinerja di semua level; menetapkan program dan kegiatan yang tepat sasaran dan berdampak langsung; serta menggunakan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien,” jelas Zulfa.
Pohon kinerja sendiri, menurutnya, dipahami sebagai alat bantu strategis untuk memastikan keterkaitan logis antara tujuan, program, kegiatan, dan hasil yang ingin dicapai, sekaligus menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah.
Baca Juga: Viral Tugu Biawak Realistis di Wonosobo, Dibangun Tanpa Dana APBD
Sebagai bentuk keseriusan dalam pelaksanaan bimtek ini, setiap perangkat daerah diwajibkan mengirimkan dua personel yang membidangi perencanaan.
Sementara itu, masing-masing bagian di lingkup Setda mengirimkan satu personel, dan setiap kecamatan turut mengirimkan dua orang personel yang memiliki kompetensi di bidang perencanaan.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir perencanaan yang lebih berkualitas, berorientasi hasil, dan mampu menggerakkan seluruh sumber daya menuju pencapaian visi pembangunan Kabupaten Wonosobo ke depan,” pungkas Zulfa.