Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Selebrasi Kompetensi Spiritual Peserta Didik sekaligus meluncurkan Komunitas Peserta Didik Inklusif, Selasa (6/5/2025) di Gedung Sasana Adipura.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam penguatan pendidikan karakter berbasis spiritualitas keagamaan di lingkungan pendidikan dasar.
Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa, dalam sambutannya menjelaskan bahwa penguatan kompetensi spiritual menjadi bagian penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan sadar akan nilai-nilai positif yang terkandung dalam ajaran agama.
Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan memahami bahwa perbuatan baik telah diajarkan dalam kitab suci masing-masing agama.
Baca juga: Wonosobo Raih Skor Tertinggi dalam Evaluasi Pelayanan Publik 2024
Acara ini melibatkan 569 siswa dari jenjang SD dan SMP, yang berasal dari berbagai latar belakang agama, baik Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu maupun Buddha. Para siswa tidak hanya melafalkan ayat suci sesuai agamanya, tetapi juga diminta memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemkab Wonosobo juga meresmikan Komunitas Peserta Didik Inklusif sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang belajar yang ramah dan terbuka bagi siswa penyandang disabilitas. Program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pendidikan yang setara dan berkeadilan.
Rangkaian kegiatan selebrasi juga diramaikan dengan Festival Mendongeng, Lomba Inovasi Sekolah, Lomba Best Practice Guru dalam Pendidikan Karakter, serta Lomba Siswa Inovatif berbasis STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika). Seluruh acara mendapat dukungan dari Radio Pesona FM melalui siaran dialog edukatif.
Musofa menambahkan, program penguatan kompetensi spiritual ini telah berjalan selama satu semester dan menunjukkan hasil positif. “Anak-anak mulai terbiasa dengan pembiasaan spiritual harian yang diawali dari guru hingga siswa, ini bagian dari proses bertahap yang tidak membebani, tetapi mendalam secara makna,” pungkas Musofa.
Baca juga: Teman Tuli Wonosobo Antusias Ikuti Kelas Literasi Digital Inklusif
Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan akan terus mengembangkan program ini sebagai bagian dari integrasi nilai-nilai karakter ke dalam sistem pendidikan formal. Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat.