Menjelang bulan suci Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wonosobo mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional pada Kamis (28/2).
Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mengantisipasi potensi lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang bulan puasa.
Joko Widodo, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Wonosobo, yang ditemui setelah acara Serah Terima Jabatan dan Pengantar Tugas Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo masa jabatan 2025-2030, mengungkapkan bahwa sidak dilakukan di tiga pasar utama, yaitu Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek, dan Pasar Garung.
“Sasarannya adalah melihat ketersediaan bahan pokok penting di pasar, apakah terjadi lonjakan harga, dan apakah ada indikasi kelangkaan barang. Dari hasil pantauan kami, stok barang masih tersedia dan kenaikan harga tidak terlalu signifikan,” ujarnya pada Senin (3/3/2025).
Meskipun secara umum harga relatif stabil, beberapa komoditas seperti cabai, bawang, dan beras mengalami sedikit kenaikan.
Joko menjelaskan bahwa kondisi ini tidak disebabkan kelangkaan barang, melainkan lebih kepada tren tahunan menjelang bulan puasa serta kebiasaan masyarakat yang mulai membeli dalam jumlah lebih banyak.
Namun, daya beli masyarakat justru cenderung menurun, kemungkinan karena faktor ekonomi yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Aktivitas Pasar Induk Wonosobo Meningkat
Antisipasi Kelangkaan BBM dan LPG
Selain bahan pokok, TPID juga melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG.
Sidak dilakukan di beberapa agen SPBU dan SPBE untuk memastikan tidak ada kelangkaan atau praktik pengoplosan yang sempat menjadi isu di beberapa daerah lain.
Joko menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Pertamina dan agen LPG untuk memastikan pasokan tetap stabil.
“Kami telah mengumpulkan 19 agen LPG di Wonosobo untuk memastikan pasokan tetap terjaga. Memang ada kendala jika terjadi hari libur nasional karena pasokan dari Pertamina juga terhenti sementara. Namun, saat ini sudah ada alokasi tambahan yang sebelumnya hanya 12%, kini ditingkatkan menjadi 300% untuk wilayah Wonosobo, Magelang, Kebumen, dan Temanggung,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam penggunaan bahan pokok dan energi selama Ramadan, termasuk tidak berlebihan dalam pemakaian air, listrik, BBM, maupun LPG.
Menjelang Idul Fitri, Pemkab Wonosobo berencana mengadakan rapat lintas sektoral guna memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang.
“Kami berharap hingga Ramadan nanti tidak ada masalah terkait lonjakan harga atau kelangkaan barang, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah dengan nyaman,” tutupnya.
Baca Juga: Harga Cabai dan Bawang Merah di Wonosobo Melonjak Jelang Ramadan