By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pendakian ke Gunung Marapi, Sumbar Resmi Ditutup Permanen
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Pendakian ke Gunung Marapi, Sumbar Resmi Ditutup Permanen
Berita

Pendakian ke Gunung Marapi, Sumbar Resmi Ditutup Permanen

Achmad Aristyan
Last updated: 30/01/2025 06:27
Achmad Aristyan
Share
Gunung Marapi di Sumatera Barat yang tengah erupsi. Foto: Iggoy el Fitra
SHARE

Gunung Marapi, yang pernah viral akibat letusannya yang memakan korban jiwa, kini resmi ditutup permanen untuk pendakian. Langkah ini diambil demi keamanan masyarakat.

Keputusan ini diambil Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ombudsman, serta pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar. 

“Berdasarkan kesepakatan bersama, Gunung Marapi ini ditutup permanen,” ujar Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto, di Padang, Selasa (28/1/2025) dilansir dari travel.detik.com. 

Saat ini gunung di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu saat ini berstatus level dua atau waspada. Karena itu, masyarakat diminta menjauhi radius tiga kilometer dari pusat erupsi.  

Gunung Marapi, yang terletak di Sumatera Barat, adalah salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.

Gunung ini memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan berada di wilayah administratif Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Selain sebagai salah satu tujuan favorit pendaki, Gunung ini juga memiliki sejarah panjang terkait aktivitas vulkaniknya.

Pertimbangan Keamanan  

Menurut Lugi, penutupan ini adalah langkah preventif untuk mengutamakan keselamatan masyarakat. Namun, ia membuka kemungkinan kebijakan ini dievaluasi jika status Gunung Marapi turun ke level satu atau normal. 

“Tentu saja ketika gunung ini kembali normal atau menjadi level satu, kita kaji lagi,” jelasnya.  

Meski ditutup, BKSDA memastikan pengawasan ekstra agar tidak ada masyarakat yang nekat mendaki gunung setinggi 2.891 MDPL ini. Pemerintah daerah juga diharapkan ikut berperan aktif dalam pengawasan, terutama untuk mencegah adanya pendaki liar.  

Kasus Pendaki Liar  

Sebelumnya, pada 19 Januari 2025, BKSDA menemukan tujuh pendaki liar yang dibantu dua warga lokal berusaha menaiki Gunung Marapi, meskipun statusnya masih waspada. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi dan pengawasan perlu ditingkatkan untuk mencegah risiko lebih besar.  

Dukungan Ombudsman  

Asisten Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi, menyatakan bahwa penutupan permanen ini bertujuan memberikan informasi jelas kepada masyarakat bahwa mendaki Gunung Marapi sangat berbahaya. 

“Langkah ini penting untuk menyampaikan pesan bahwa Gunung Marapi tidak boleh didaki karena berisiko tinggi terhadap keselamatan,” ujarnya.

Adel juga mengingatkan agar masyarakat tidak salah paham jika suatu saat status gunung turun. 

“Banyak yang beranggapan status sudah aman sehingga nekat naik. Karena itu, keputusan menutup permanen diambil empat instansi,” katanya.  

Antisipasi dan Edukasi  

Ke depan, BKSDA akan terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya aktivitas di gunung berstatus waspada. Dengan kerjasama antara berbagai pihak, langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi korban akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi. 

You Might Also Like

Taman Safari Segera Lengkapi IKN Sebagai Destinasi Ekowisata

Indonesia – India Siap Kolaborasi Teknologi Digital Mutakhir

Prabowo Umumkan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional dan Satgas PHK dalam Peringatan May Day 2025

Sanggar Paksi Padjadjaran Konsisten Lestarikan Seni Sunda

Bali Air Show 2024 Fokus Penerbangan Bebas Karbon

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Rip Current Pantai Drini Yogyakarta Harus Diwaspadai Wisatawan
Next Article WMF Soroti Bulan dan Situs Bersejarah Dunia Terancam Punah
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?