Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperpanjang penutupan jalur pendakian Gunung Semeru. Keputusan ini diambil untuk menjamin keselamatan para pendaki dan mengantisipasi potensi bahaya akibat cuaca ekstrem.
Penutupan yang awalnya berlaku mulai 2 Januari hingga 16 Januari 2025, kini diperpanjang hingga 8 Februari 2025. Langkah ini dilakukan menyusul imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Perpanjangan penutupan pendakian Semeru ini dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem serta untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pendaki,” ujar Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, dalam surat pengumuman 17 Januari 2025 yang diterima media.
Surat pengumuman itu tercantum dalam Nomor PG.2/T.8/TU/KSA.5.1/B//01/2025, di mana Balai Besar TNBTS secara tegas mengimbau calon pendaki tidak melakukan aktivitas pendakian ilegal.
Rudijanta juga menegaskan pentingnya ketaatan terhadap pengumuman resmi ini.
“Kami mengimbau kepada calon pengunjung untuk mematuhi pengumuman penutupan pendakian Gunung Semeru,” tambah Rudijanta.
Pendakian Semeru Sebelumnya Dibuka hingga Ranu Kumbolo
Sebelum penutupan, jalur pendakian Gunung Semeru sempat dibuka hingga kawasan Ranu Kumbolo pada 24 Desember 2024. Pembukaan itu dilakukan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, yang juga berkesempatan menikmati panorama indah di kawasan Ranu Kumbolo.
Namun, mengingat potensi bahaya dari cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan longsoran, pihak TNBTS mengambil langkah antisipatif dengan menutup sementara jalur pendakian.
Keputusan ini tidak hanya untuk melindungi para pendaki, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan kawasan Gunung Semeru yang rentan terdampak aktivitas ekstrem.
Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrem
BMKG telah memprediksi adanya cuaca ekstrem yang melanda kawasan Gunung Semeru dan sekitarnya. Selain hujan dengan intensitas tinggi, potensi angin kencang dan suhu dingin yang ekstrem menjadi perhatian utama.
Kondisi ini dinilai dapat membahayakan pendaki, baik dari sisi keselamatan maupun kesehatan.
Melalui langkah perpanjangan penutupan ini, TNBTS berharap semua pihak, termasuk calon pendaki, dapat memahami pentingnya keselamatan di atas segalanya.
Para pengunjung diimbau untuk memantau informasi resmi dari TNBTS terkait kebijakan terbaru mengenai pembukaan jalur pendakian.
Dengan kebijakan ini, diharapkan Gunung Semeru dapat tetap menjadi destinasi yang aman, nyaman, dan lestari bagi para pengunjung di masa mendatang.