Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak, Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi, mengungkapkan kekagumannya terhadap kelestarian peninggalan sejarah Kesultanan Siak yang masih terjaga dengan sangat baik.
Kekaguman ini disampaikan saat Permaisuri Tanaya melakukan kunjungan silaturahmi ke Kesultanan Siak Sri Indrapura beberapa waktu lalu. Permaisuri Tanaya menyatakan keinginannya untuk mempelajari lebih dalam sejarah Kesultanan Siak melalui diskusi dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Siak serta para pelaku sejarah.
“Saya sangat senang bisa mengunjungi Siak karena ini adalah kunjungan pertama saya ke sini. Kehangatan kekeluargaan yang saya rasakan sangat luar biasa,” ujar Permaisuri Tanaya di Gedung LAMR Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis (9/1/2025).
Melansir dari infopublik.id, dalam kunjungan ini, Permaisuri Tanaya menyoroti hubungan historis antara Kesultanan Kadriyah Pontianak dan Kesultanan Siak. Hubungan ini salah satunya terjalin melalui pernikahan.
Ncik Tin, salah satu istri Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, berasal dari Siak. Hubungan erat budaya dan sejarah antara kedua kesultanan ini terjalin sejak lama dalam perkembangan Melayu Islam.
Ketua Harian LAMR Siak, Arfan Usman, menyambut hangat Permaisuri Tanaya dan rombongannya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak dan LAMR Siak, kami menyambut baik kedatangan Permaisuri Kadriyah Pontianak. Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat tali persaudaraan antara Kesultanan Siak dan Kesultanan Kadriyah Pontianak,” ujarnya.
Arfan Usman juga berharap kunjungan ini membuka peluang kerja sama di bidang budaya, sejarah, dan pemerintahan. “Kami berharap hubungan antara kedua kesultanan dan Pemerintah Kabupaten Siak semakin erat dan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” tambahnya.
Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan 1771 oleh Sultan Abdurrahman Bin Husein Bin Ahmad Alkadri. Kesultanan ini berperan besar dalam sejarah perkembangan Islam dan budaya Melayu di Nusantara.
Selama kunjungannya, Permaisuri Tanaya melihat lebih dekat warisan sejarah Kesultanan Siak. Salah satunya yaitu Istana Siak Sri Indrapura yang masih berdiri megah hingga kini.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan budaya dan sejarah kedua kesultanan, mendorong kerja sama dalam pelestarian warisan Melayu Islam. Selain itu dapat meningkatkan interaksi antara Kesultanan Kadriyah Pontianak dan masyarakat Siak.
“Dengan kehadiran Permaisuri Kadriyah Pontianak, kami berharap hubungan antara kedua kesultanan dan Pemerintah Kabupaten Siak semakin kokoh, serta membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak,” tutup Arfan Usman.