Sebagai produsen pesawat satu-satunya di Asia Tenggara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memastikan aspek teknis komersialisasi N219 di Kepulauan Riau (Kepri) berjalan sesuai rencana.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kesiapan operasional N219, termasuk pelatihan teknis SDM lokal di fasilitas AMTO1 PTDI dan ATO2 operator lokal, serta bekerja sama dengan penyedia layanan perawatan pesawat (MRO) lokal,” ujar Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan sebagaimana dikutip dari InfoPublik.id, Rabu (27/11/2024).
Kolaborasi yang dilakukan dengan sejumlah pihak ini menegaskan komitmen PTDI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui inovasi teknologi penerbangan.
Disetai dukungan penuh dari Pemprov Kepri, Bappenas, dan operator dalam negeri, pesawat N219 diharapkan tidak hanya menjadi solusi transportasi, tetapi juga katalisator pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah Kepulauan Riau.
Sebagai pesawat hasil karya anak bangsa, N219 dirancang untuk menjawab kebutuhan transportasi udara di wilayah kepulauan dengan aksesibilitas terbatas.
Memiliki kapasitas 19 penumpang dan kemampuan lepas landas di landasan pendek, N219 diharapkan menjadi solusi unggulan untuk melayani jalur-jalur strategis di Kepri seperti Tanjung Pinang ke Tambelan, Dabo Singkep ke Batam, dan Letung ke Ranai.
Selain digunakan untuk angkutan penumpang, N219 juga direncanakan untuk pengangkutan kargo, khususnya hasil laut dari Kepri yang memiliki produksi ikan tangkap lebih dari 320.000 ton per tahun. Hal itu sejalan dengan target peningkatan ekspor komoditas unggulan daerah dan pengembangan ekonomi lokal melalui penguatan sektor logistik.
Sebagai informasi, pada Senin (25/11/2024) lalu telah dilaksanakan pertemuan strategis antara Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan bersama Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad; Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN RI/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti; dan CEO PT Indo Aviasi Perkasa (PT IAP) dalam rangka mendukung transformasi ekonomi nasional dan peningkatan konektivitas wilayah Kepri.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kepri itu berfokus pada langkah-langkah komersialisasi pesawat N219 buatan PTDI, termasuk implementasi subsidi block seat yang dirancang untuk memperkuat konektivitas di wilayah tersebut.
Gubernur Kepri mendukung penuh inisiatif tersebut, dan telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memfinalisasi mekanisme subsidi block seat dalam waktu dekat, guna memastikan harga tiket terjangkau bagi masyarakat sekaligus menjamin keberlanjutan operasional pesawat.
Sementara Deputi Bidang Ekonomi Bappenas menekankan pentingnya realisasi Letter of Intent (LoI) antara PTDI dan PT IAP menjadi kontrak pembelian pada akhir tahun 2024.”Kami berharap pada akhir tahun 2026 pesawat N219 sudah dapat beroperasi untuk mendukung program konektivitas nasional di Kepri,” imbuhnya.