Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 di Pendhapa Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman, Sabtu (17/5). Dalam perayaan ini, semangat pelestarian batik sebagai warisan budaya adiluhung kembali ditegaskan para tokoh dan penggiat batik.
GKBRAA Paku Alam, istri Wakil Gubernur DIY yang juga dikenal sebagai penggiat batik, menyampaikan bahwa batik tak hanya memikat lewat keindahan motifnya, tetapi juga menyimpan nilai-nilai luhur dan filosofi mendalam tentang kehidupan serta jati diri bangsa.
Ia menegaskan bahwa batik adalah warisan budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan. “Melestarikan batik adalah tanggung jawab bersama agar warisan ini tetap hidup dan dikenal dunia,” tutur Gusti Putri.
Yogyakarta yang telah menyandang predikat sebagai Kota Batik Dunia, menurut Gusti Putri, merupakan simbol kebanggaan sekaligus pusat pelestarian budaya. Ia mendorong semua pihak untuk menjaga warisan ini agar tetap relevan dan dicintai oleh generasi muda.
Sekretaris Umum PPBI Sekar Jagad, Susilowati, mengungkapkan bahwa komunitas pecinta batik ini kini telah berkembang menjadi 1.150 anggota, dengan mayoritas berusia di atas 35 tahun.
“Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami, bahwa dari komunitas kecil, PPBI Sekar Jagad mampu tumbuh dan membawa batik ke panggung nasional dan internasional lewat berbagai program pameran, pelatihan, dan edukasi. Komitmen kami tetap sama, menjaga dan merajut indahnya batik Nusantara agar terus hidup dan dicintai lintas generasi,” jelasnya.
Baca juga: Forum Menteri Pendidikan APEC Dukung Pendidikan Berkualitas dan Digitalisasi
Sementara itu, Ketua II PPBI Sekar Jagad, Afif Syakur, menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam melestarikan batik. Ia menyebut tantangan terbesar ke depan adalah menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup anak muda.
Untuk itu, berbagai inisiatif dilakukan, seperti pelatihan, kolaborasi kreatif, hingga promosi melalui media sosial. “Kami ingin generasi muda melihat batik bukan hanya sebagai budaya masa lalu, tapi juga sebagai identitas masa kini yang membanggakan,” tegasnya.
Acara HUT ke-26 ini turut dimeriahkan pertunjukan tari tradisional dan lawak. Dalam kesempatan tersebut, Gusti Putri juga menyerahkan penghargaan kepada 11 institusi sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka dalam pelaksanaan acara.
Melalui peringatan ini, PPBI Sekar Jagad kembali meneguhkan komitmennya untuk terus berkarya dan menjaga eksistensi batik sebagai warisan budaya Indonesia yang mendunia.