Raharyadi Wijayakusumah, dikenal sebagai sosok yang ahli dalam bidang seni lukis Cirebon. Tema lukisannya adalah tema klasik seperti cerita Babad Alas Amer dan Baratayudha. Selama berkarya, Yadi telah mengadakan beberapa pameran dan mendapatkan penghargaan.
Seniman lukisan kaca ini biasa dipanggil Yadi, lahir 12 Februari 1978 di Kota Cirebon. Dia menempuh pendidikan formal dari SD hingga SMA di Cirebon. Kemudian melanjutkan pendidikannya Tuparev Computer Kota Cirebon, jurusan Komputer Desain Grafis.
Sejak usia 9 tahun, Yadi sudah belajar melukis kaca atas bimbingan ayahnya. Lukisan kaca sendiri merupakan produk lukisan khas Kota Cirebon.
Saat berusia 9 tahun Yadi selalu mendampingi ayahnya melukis kaca. Lantas, yahnya memberikan kaca ukuran kecil dan membimbing Yadi melukis apa saja. Lukisan pertamanya yaitu Bambang Sumantri.
Yadi juga sering mengikuti lomba lukis dan meraih juara. Bahkan hasilnya pernah dibeli oleh Menteri Kehakiman RI, Ismail Saleh. Semenjak itulah para pejabat pemerintah lainnya ikut memesan, misalnya Harmoko, Pangdam Jaya Safri Samsudin, hingga Jokowi.
Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, menurut penuturan Sultan Sepuh IV PRA Arief Natadiningrat, lukisan kaca masuk ke Cirebon dibawakan Putri Ong Tien Nio dan rombongannya.
Putri Ong Tien Nio yang menikah dengan Sunan Gunung Jati, datang ke Keraton Cirebon dengan membawa banyak hadiah seperti cermin, kaca, dan keramik. Sejak itulah lukisan kaca berkembang di lingkungan keraton, kemudian berkembang ke tengah masyarakat.
Melukis kaca yang dilakukan secara otodidak terus digeluti Yadi. Dalam melukis kaca, ia menggunakan dua macam gaya, yaitu klasik dan modern. Saat melukis kaca gaya klasik, dia hanya menggunakan cat dan kuas.
Baca juga: Affandi, Pelukis Maestro dengan 2000 Lukisan
Lukisan Bertema Wayang
Lukisan kaca gaya modern, sedikit lebih rumit. Selain menggunakan cat dan kuas, ia juga menggunakan semprotan, pylox, air brush, dan lem. Motif untuk gaya klasik masih sederhana dan mempertahankan bentuk aslinya. Misalnya seperti kaligrafi, batik khas Cirebon, dan wayang Cirebon.
Adapun untuk motif modern, objek lukisan tidak terpaku pada pakem dan objek lukisannya cenderung bebas. Biasanya tema lukisan kaca yang diusung oleh Yadi adalah tema klasik seperti cerita Babad Alas Amer dan Baratayudha.
Yadi juga melukis dengan tema wayang dan tema-tema batik. Cara melukis di kaca, biasanya disetting ceritanya terlebih dahulu. Untuk cara yang mudah bisa dilukis langsung. Durasi melukis tergantung ukuran kaca yang digunakan. Untuk ukuran 1 m x 70 paling lama memakan waktu satu minggu.
Raharyadi Wijayakusumah juga mengadakan pameran antara lain pameran tunggal lukisan kaca di kantor pos Bandung (1997), pameran di Pekan Raya Jakarta (2013), dan pameran di Gasibu Bandung dan Jakarta Convention Centre (2015).
Beberapa penghargaan yang pernah dia terima, yakni pada tahun 2015 dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jawa Barat atas peran serta Yadi sebagai wirausaha baru di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral pada acara Gelar Wirausaha Baru.