By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Prosesi Ajun Arah, Warnai Kenduri Swarnabhumi Jambi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Event > Prosesi Ajun Arah, Warnai Kenduri Swarnabhumi Jambi
EventTradisi

Prosesi Ajun Arah, Warnai Kenduri Swarnabhumi Jambi

Ridwan
Last updated: 18/09/2024 15:25
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Festival Lek Nagroi Baton Tarnda-Ngidut Pitlah nga Lamoa, yang merupakan bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024, tak sekadar menjadi ajang pertunjukan seni budaya.

Di dalam festival budaya yang digelar di Jajun Pertemuan Empat Luhah, Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi, terdapat ritual sakral yang selalu dilakukan sebelum pesta rakyat atau helat besar dimulai, yakni prosesi Ajun Arah.

Pamong Budaya Ahli Utama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Siswanto, menyoroti peran penting festival ini dalam menghidupkan kembali tradisi-tradisi lokal yang berangsur ditinggalkan.

“Festival Lek Nagroi adalah bukti nyata bagaimana masyarakat masih menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Ajun Arah menjadi salah satu bentuk nyata pelestarian tradisi dan sangat penting untuk terus dipertahankan agar budaya ini tidak hilang,” ujar Siswanto, Minggu (15/9) lalu.

Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam keberlanjutan tradisi lokal. Menurutnya, kegiatan yang menampilkan kebudayaan setempat menjadi ajang mewariskan tradisi kepada generasi muda dalam festival berbasis kearifan lokal.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Wilayah Depati Payung Pondok Tinggi, Hendri Jaya menjelaskan, prosesi Ajun Arah melibatkan tiga hierarki pemimpin adat dan diawali permohonan restu dari para pemangku adat.

Ajun Arah dilakukan sebelum menggelar perhelatan akbar atau kecil (kenduri maupun pesta rakyat). Anok Batinao (rakyat) harus meminta restu dari pemimpin adat yang berhierarki tiga. Setelah gong restu dibunyikan, masyarakat menyambutnya dengan tingkah-bertingkahnya gong, gendang, dan rabana.

“Ajun Arah bukan hanya sekadar upacara seremonial, tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi. Kami percaya bahwa tanpa restu dari pemimpin adat, sebuah helat besar tidak akan berjalan dengan baik,” paparnya.

Hendri juga menyatakan, Ajun Arah menjadi bagian integral dari tradisi masyarakat dan memiliki makna mendalam dalam budaya masyarakat setempat.

Dalam festival ini, Kurator Lokal, Deki Syahputra, menegaskan Prosesi Ajun Arah mengajarkan bahwa setiap langkah dalam kehidupan memerlukan restu dan persetujuan dari yang lebih tua dan bijaksana. “Ini adalah bentuk penghargaan kepada adat istiadat dan leluhur,” jelas Deki.

Di sisi lain,  menjaga orisinalitas prosesi ini adalah tantangan tersendiri di era modern. “Kami sangat berhati-hati dalam menjaga keaslian dari setiap prosesi adat. Modernisasi dan kemajuan teknologi menjadi tantangan dalam menampilkan adat tanpa menghilangkan esensi kesakralan,” ungkap Deki.

Kendati demikian, Deki optimistis bahwa festival ini akan terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.

Festival Lek Nagroi merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.

Kenduri Swarnabhumi akan digelar di DAS Batanghari, yakni di 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dengan mengangkat narasi hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai. (Sumber: Kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Permadani Gelar Simulasi Upacara Adat Di SKB Purwokerto

Thong-Thong Lek, Seni Tradisi Hiasi Bulan Ramadhan

Melihat Tradisi Mandi Bersama Di Kampung Adat Miduana

Sumenep Siap Jadi Tuan Rumah Kerapan Sapi Piala Presiden

Festival Banjir Tahu Rawat Tradisi dan Kuatkan Ekonomi Lumajang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Bandung Destinasi Wisata Pilihan Wisatawan
Next Article Bali Air Show 2024 Fokus Penerbangan Bebas Karbon
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?