Pendaki perempuan asal Indonesia, Putri Handayani, berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan menapakkan kakinya di puncak Gunung Vinson, gunung tertinggi di Benua Antartika.
Dengan penuh kebanggaan, Putri membagikan kisah pendakiannya yang berlangsung antara 4 hingga 9 Januari 2025 melalui akun media sosialnya.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, ia mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukurnya setelah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Vinson yang terletak di ketinggian 4.892 mdpl.
Pendakian yang Menantang dan Bersejarah
“Alhamdulillah… Setelah 6 hari mendaki di benua terdingin di muka bumi, pada hari Rabu, 08 Januari 2025, pukul 18:30 waktu Punta Arenas, Chili, saya berhasil mengibarkan Sang Merah Putih di Puncak Tertinggi Benua Antartika, Gunung Vinson (4.892 MDPL),” tulis Putri dalam unggahannya pada 10 Januari 2025 di akun Instagram @putri.handayani22 dan @jelajahputri.
Putri, yang berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara, tidak hanya bangga dengan pencapaiannya, tetapi juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, Putri tengah berusaha menyelesaikan misi ambisius yang dikenal dengan sebutan The Explorers Grand Slam. Dalam misi ini, ia dituntut untuk menaklukkan tujuh gunung tertinggi di dunia, yang dikenal sebagai seven summit, serta menjelajahi dua kutub Bumi.
Tujuh Gunung Tertinggi dan Dua Kutub: Misi Besar Putri
Misi The Explorers Grand Slam yang dimulai sejak tahun 2016 ini, mengharuskan Putri untuk menaklukkan beberapa gunung tertinggi di dunia.
Ada tujuh gunung yang harus ditaklukan Putri yakni di Kilimanjaro di Tanzania, Carstensz Pyramid di Papua, Elbrus di Rusia, Aconcagua di Argentina, Denali di Amerika Serikat, Vinson di Antartika, dan Everest di Nepal, yang merupakan puncak tertinggi di dunia.
Selain itu, Putri juga harus menjelajahi Kutub Selatan dan Kutub Utara untuk melengkapi misi itu.
Sejak tahun 2016, Putri telah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak berbagai gunung, seperti Kilimanjaro pada Februari 2016, Carstensz Pyramid pada Agustus 2016, Elbrus pada Juli 2017, Aconcagua pada Februari 2018, Denali pada Juni 2022, dan Kutub Selatan pada Desember 2023.
Baca juga: Pendakian Gunung Agung Kini Harus Didampingi Pemandu Lokal
Gagal di Percobaan Pertama, Sukses di Percobaan Kedua
Keberhasilan Putri di Gunung Vinson bukanlah pencapaian yang mudah. Pada percobaan pertama di Desember 2023, Putri gagal mencapai puncak Gunung Vinson akibat cuaca yang tidak mendukung.
Namun, dengan tekad yang kuat, ia mencoba lagi pada tahun 2025 dan akhirnya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung yang memiliki suhu ekstrem hingga -35˚C.
Putri dan tim yang terdiri dari enam pendaki serta dua guide, memulai perjalanan mereka pada 1 Januari 2024 dan setelah beberapa hari menunggu cuaca yang memungkinkan, akhirnya mereka sampai di Vinson Base Camp.
Setelah itu, mereka melanjutkan pendakian selama enam hari yang penuh tantangan.
Keberhasilan yang Membanggakan dan Misi yang Masih Tersisa
Dengan keberhasilan di Gunung Vinson, Putri kini telah berhasil menaklukkan enam dari tujuh gunung tertinggi dunia dan menjelajahi Kutub Selatan.
Kini, ia hanya tinggal menaklukkan Puncak Everest di Nepal dan menjelajahi Kutub Utara untuk mencapai tujuan utamanya dan menjadi perempuan pertama di Asia Tenggara yang meraih predikat The Explorers Grand Slam.
“Saya bersyukur sudah bisa menuntaskan tujuh misi dan sisanya tinggal dua lagi, jadi saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” kata Putri dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada 23 Januari 2025 di Jakarta.
Putri juga menjelaskan, misi ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan pendakian dan membangun karakter wanita tangguh.
Pengorbanan dan Persiapan yang Panjang
Untuk mencapai keberhasilan menaklukan gunung Vinson ini, Putri Handayani mengungkapkan bahwa ia membutuhkan persiapan yang panjang dan penuh pengorbanan.
Ia harus mengikuti kursus pendakian gunung, berlatih fisik dan mental, serta mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk mendaki di medan yang ekstrem.
Namun, perjuangannya tidak sia-sia, dan Putri berhasil menaklukkan tantangan demi tantangan.
“Saya sangat senang, deg-degan, dan penuh haru mencapai itu semua. Banyak tantangan dari sebelum memulai dan saat menjalani, seperti tekanan udara, cuaca, fisik, mental, dan lainnya,” tambah Putri Handayani, yang kini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para perempuan yang bercita-cita mengikuti jejaknya dalam dunia pendakian gunung.