By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Putri Nibung di Sarang Lanun, Hikayat Cinta dan Keberanian
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Putri Nibung di Sarang Lanun, Hikayat Cinta dan Keberanian
Cerita Rakyat

Putri Nibung di Sarang Lanun, Hikayat Cinta dan Keberanian

Achmad Aristyan
Last updated: 10/11/2024 05:16
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Putri Nibung yang berada di sarang lanun. Tangkapan Layar badanbahasa.kemdikbud.go.id
SHARE

Putri Nibung di Sarang Lanun  merupakan cerita rakyat dari daerah Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Kisah ini berisi pesan moral tentang keberanian, pengorbanan, dan kekuatan cinta.

Cerita bermula dari pemuda bernama Bujang Limpau yang hidup di hutan, jauh dari peradaban.

Bujang Limpau hidup sebatangkara dan selalu merindukan kehadiran orang tua yang telah tiada. Ia sering kali memandang bulan dan bintang, berbisik dalam hati, “Jika saja aku masih memiliki ayah dan ibu, hidupku pasti tidak sepi seperti ini.”

Suatu malam, Bujang Limpau mendapat sebuah mimpi yang mengubah hidupnya. Dalam mimpinya, seorang wanita cantik jelita datang kepadanya, memintanya untuk mencari pohon Nibung. Bujang Limpau pun terpanggil untuk menjalankan pesan dari wanita dalam mimpinya.

Ia pun berkelana mencari pohon Nibung yang dimaksud. Namun, dalam perjalanannya, Bujang Limpau malah tersesat dan bertemu dengan seorang nenek tua bernama Nek Usang. Kemuian mereka memutuskan untuk hidup bersama dan saling membantu. 

Baca juga: Legenda Batu Bagga, Cerita Anak Durhaka dan Kutukan Abadi

Kehidupan mereka menjadi lebih baik ketika suatu hari, anjing milik Bujang Limpau, Keling, menggonggong keras sambil mengelilingi  pohon Nibung yang besar. Dari petunjuk, Nek Usang melakukan ritual di depan pohon Nibung sambil membaca mantra kuno yang diyakini memiliki kekuatan magis. Mantra itu bertujuan membuka rahasia yang tersembunyi dalam pohon Nibung. 

Tak lama, Bujang Limpau menemukan sebuah umbut (ujung batang) di pohon, menyerupai boneka bayi. Umbut itu lantas dirawat Nek Usang dengan penuh kasih sayang. Seiring berjalannya waktu, umbut Nibung berubah menjadi wanita cantik yang kemudian dikenal sebagai Putri Nibung. 

Bujang Limpau dan Putri Nibung pun semakin dekat, seolah mereka ditakdirkan untuk bersama. Namun, kebahagiaan mereka tak berlangsung lama. Suatu hari, Putri Nibung diculik sekelompok Lanun (bajak laut) dipimpin Datok Aek Bara.

Baca juga: Kisah Raden Segoro dan Awal Mula Pulau Madura

Tidak tinggal diam, Bujang Limpau melakukan perjalanan berbahaya untuk menyelamatkan Putri Nibung. Sebelum berangkat, Nek Usang memberikan Bujang Limpau garam yang telah dimantrai serta pesan dan pantangan yang harus ia perhatikan selama perjalanan.

Dalam perjalanannya, Bujang Limpau bertemu dengan Akek Sabak, seekor ular sabak yang telah disihir Datok Aek Bara menjadi ular. Bersama Akek Sabak, Bujang Limpau berjuang mengalahkan Datok Aek Bara yang sakti dan kejam.

Pertempuran sengit pun tak terhindarkan, namun keberanian dan tekad Bujang Limpau tak pernah surut. Ia bertekad untuk membebaskan Putri Nibung, tak peduli seberapa besar tantangan yang harus dihadapi. Akhirnya, setelah pertempuran yang melelahkan, Bujang Limpau berhasil mengalahkan Datok Aek Bara. Bersama Akek Sabak, ia membebaskan Putri Nibung dari pengaruh sihir. 

Putri Nibung kembali bersama Bujang Limpau. Mereka berdua akhirnya hidup bahagia sebagai pasangan suami istri, jauh dari ancaman lanun dan kehidupan yang penuh kesulitan. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sejarah Lamongan, Dari Kisah Mbah Lamong Hingga Buku Wasiat

Dibalik Mitos Watu Numpuk di Taman Nasional Baluran

Jejak Sejarah Seni Ukir Jepara Dan Cerita Pahat Prabangkara

Cinta Roro Suminten dalam Cerita Warok Suromenggolo

Legenda Cinta Telaga Biru yang Mengubah Takdir Desa Mamuya

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Tradisi Labuh Saji Tradisi Labuh Saji, Lestarikan Kekayaan Laut Sukabumi
Next Article Asvi Warman Adam Terbitkan Sejarah Tionghoa di Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?