Alkisah Dewi Arum Sari, putri cantik Kerajaan Cirebon, Jawa Barat, menjadi incaran banyak pangeran, yang ingin merebut hatinya. Namun, Dewi Arum Sari tidak tertarik dengan para pangeran itu.
Hatinya selalu teringat kepada seorang pria yang menyelamatkannya saat diserang perampok. Meski ia mencintai sang pria, Dewi Arum Sari tidak berani bercerita kepada ayahnya. Ia tahu sang ayah sangat menginginkan menantu seorang pangeran.
Keadaan Dewi Arum Sari menjadi semakin sulit ketika seorang raksasa bernama Wira Gora menculiknya karena kecantikannya. Tidak ada seorang pun mampu melawan Wira Gora.
Dalam kesedihannya, ayah Dewi Arum Sari mengumumkan sayembara berisi siapa pun yang dapat mengembalikan Dewi Arum Sari akan mendapatkan hadiah besar.
Baca juga: Sejarah Lamongan, Dari Kisah Mbah Lamong Hingga Buku Wasiat
Dikalahkan Raksasa
Raden Wira Santika, pangeran yang jago bela dirinya, mengikuti sayembara ini dengan ambisi untuk menikahi Dewi Arum Sari, meski ia tahu bahwa Dewi Arum Sari tidak mencintainya.
Sementara itu, Raden Tarulintang, seorang pemuda yang tinggal di hutan dan berguru kepada Ki Tapak Jagat, secara kebetulan bertemu dengan Wira Gora yang membawa Dewi Arum Sari.
Meski Raden Tarulintang berusaha keras untuk menyelamatkan Dewi Arum Sari, ia tak mampu mengalahkan kesaktian Wira Gora dan babak belur. Setelah diselamatkan Ki Tapak Jagat, Raden Tarulintang belajar ilmu baru agar bisa mengalahkan Wira Gora.
Dalam perjalanan ini, Raden Tarulintang menyadari ia adalah pria yang pernah menolong Dewi Arum Sari. Namun, sayembara terus berlangsung dan Raden Wira Santika berhasil sang raksasa.
Baca juga: Cerita Rakyat Riau, Kisah Putra Mahkota Lokan yang Dikutuk
Muslihat Wira Santika
Ia membawa Dewi Arum Sari kembali ke istana. Di balik itu, sebenarnya Wira Santika adalah orang yang mengatur penculikan Dewi Arum Sari. Wira Santika, yang sangat dendam ditolak Arum Sari, memanfaatkan ilmu gaib Wira Gora untuk memaksa sang putri jatuh cinta padanya.
Dengan kekuatan hipnotis, Dewi Arum Sari pun terpengaruh dan akhirnya setuju untuk menikahi Wira Santika, meskipun hatinya tidak menginginkannya.
Raden Tarulintang, yang mengetahui keadaan Arum Sari, bertekad untuk menyelamatkan sang putri. Ia menemukan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan pengaruh Wira Gora adalah dengan mendapatkan mustika ular sakti.
Mustika ini berada di dalam gua gunung berapi yang dijaga ular raksasa. Raden Tarulintang menghadapi banyak tantangan, namun akhirnya berhasil memperoleh mustika ular setelah perjuangan yang panjang.
Setibanya di istana, Tarulintang datang tepat pada waktu pernikahan Dewi Arum Sari dan Wira Santika. Dewi Arum Sari, yang sudah terpengaruh ilmu hipnotis, segera disembuhkan setelah mustika ular diberikan kepadanya.
Dipati Arya Kusumah
Wira Santika yang marah kemudian menyerang Tarulintang, namun setelah perkelahian yang sengit, Raden Tarulintang berhasil mengalahkannya.
Dewi Arum Sari, yang kini bebas dari pengaruh ilmu gaib, sangat bahagia bertemu dengan Raden Tarulintang, pria yang selama ini ada dalam mimpinya.
Akhirnya, Dewi Arum Sari dan Raden Tarulintang menikah, dan Raden Tarulintang diangkat menjadi patih dengan gelar Dipati Arya Kusumah, hidup bahagia bersama sang putri. (Dari berbagai sumber)