By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Roti Bagelen Manglongsari Wonosobo, Resep Asli Sejak 1934
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Roti Bagelen Manglongsari Wonosobo, Resep Asli Sejak 1934
Pariwisata

Roti Bagelen Manglongsari Wonosobo, Resep Asli Sejak 1934

Anisa Kurniawati
Last updated: 07/02/2025 03:33
Anisa Kurniawati
Share
Bagelen Manglongsari, Toko Oleh-Oleh Khas Wonosobo. Foto: Anisa
SHARE

Bagelen Manglongsari adalah salah satu produsen roti bagelen tradisional yang ada di Wonosobo. Toko Bagelen Manglongsari ini sudah sangat melegenda di Wonosobo sejak 1934 dan hingga kini diproduksi generasi ketiga. 

Roti Bagelen mungkin sering disangka sebagai kue asli asal Belanda.

Namun roti bertekstur garing ini ternyata berasal dari Indonesia. Sebutan “Bagelen” ternyata bukan berasal dari nama atau bahasa Belanda, tapi dari nama sebuah desa di Purworejo, Jawa Tengah. 

Resep Asli Belanda 

Menurut beberapa sumber, penamaan bagelen berasal dari nama desa itu. Di Wonosobo sendiri, ada produsen roti Bagelen yang sudah ada sejak zaman penjajahan, yaitu Bagelen Manglongsari. Uniknya, resep roti ini dulunya berasal orang Belanda asli. 

“Tahun 34 kalau dari dulu, sejak zaman penjajahan. Karena dulu kan waktu penjajahan itu, Belanda datang ke sini, tidak ada roti. Terus keluarga kita kebetulan kan bikin kue gitu, terus mereka ngasih prasarana untuk membuatkan roti untuk tentara Belanda. Jadi kita yang disarati gitu, terus dulu membuat roti untuk makan perang Belanda” kata Wati, istri dari pemilik generasi ketiga. 

Roti Bagelen ukuran mini. Foto. Ivan Pratama

Toko Roti Manglosari dulunya hanya produsen yang produknya didistribusikan ke toko-toko.

Namun, karena banyak pembeli eceran, lalu dibuka toko. Tidak hanya menjual roti bagelen, toko juga menjual roti wafle, roti sus, bolu dan berbagai jajanan titipan khas Wonosobo lainnya. 

Dibuat dengan Oven Bata

Roti Bagelen di toko ini memiliki rasa yang khas, gurih, dan renyahnya sampai dalam. Hal ini karena dibuat dengan menggunakan bahan premium. 

“Kalau membuat roti itu semua sama caranya, cuma prosesnya mungkin beda-beda ya, kita kan punya cara sendiri. Seperti oven kita menggunakan oven bata. Tidak seperti orang lain yang masih pakai oven biasa. Kita masih pakai oven bata yang tinggalan Belanda itu, pakai oven bata api. Jadi makanya ini kan kresnya keras gitu sampai dalam.” jelas Wati. 

Ibu Wati sedang menunjukkan oven bata api yang digunakan untuk membuat roti Bagelen. Foto. Anisa

Roti Bagelen sendiri tersedia varian original. Dalam sehari toko roti ini bisa menjual sekitar 100 bungkus. Untuk produksinya bisa mencapai 70 kg telur dan tepung terigu.

Pembelinya selain dari Wonosobo, antara lain datang dari Surabaya, Bandung, Magelang, Jakarta. 

Harga sebungkus roti bagelen berukuran besar isi 10 adalah Rp 56.000. Ada juga yang berukuran sedang serta mini. Toko Roti Bagelen Manglosar dibuka setiap hari senin sampai sabtu, mulai dari jam 7 pagi hingga 6 sore.

You Might Also Like

Menyusuri Keindahan Alam Tersembunyi di Pemandian Mata Air Mudal Slukatan

Uji Nyali Di Jembatan Kanopi Bukit Bangkirai Kalimantan Timur

Keindahan Pantai Eksotis Tanjung Rappa Pelangi Maluku Utara

Campervan, Tren Liburan Keluarga Menggembirakan

Hutan Kera Nepa, Saksi Sejarah Perjuangan Raden Segoro

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Patung Karwar, Media Komunikasi Suku Biak dengan Leluhur
Next Article 100 Tahun Sang Maestro Sastra Pramoedya Ananta Toer
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?