Banua Oge atau yang dikenal juga sebagai Souraja, adalah rumah adat khas masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu. Rumah ini terletak di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat dan menjadi warisan budaya penting yang menggambarkan sejarah serta kebesaran tradisi masyarakat di sana. Didirikan pada abad ke-19, Banua Oge dibangun atas inisiatif Raja Yodjokodi sebagai kediaman resmi keluarga kerajaan sekaligus pusat pemerintahan.
Dilansir dari Wikipedia, rumah ini bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan administratif kerajaan, menandai peran pentingnya dalam struktur pemerintahan pada masa itu.
Secara arsitektur, rumah dibangun dengan gaya rumah panggung, menggunakan konstruksi kayu yang kokoh dan dipadukan dengan estetika arsitektur khas Bugis dan Kaili. Perpaduan ini memperlihatkan hubungan budaya dan pengaruh antara dua etnis yang hidup berdampingan di Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Tradisi Nokeso, Upacara Kedewasaan Suku Kaili Sulawesi Tengah
Bernilai Sejarah Tinggi
Desain panggung memungkinkan rumah ini untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam sekitar, termasuk iklim tropis yang lembab dan risiko banjir. Bentuk panggung juga memberikan perlindungan alami terhadap hewan liar dan menjadi ruang tambahan di bawah rumah untuk ruang penyimpanan.
Detail arsitektur rumah adat mencerminkan kebesaran dan wibawa keluarga kerajaan. Hiasan-hiasan pada bagian atap dan ukiran di bagian depan rumah menunjukkan ciri khas seni tradisional yang dipegang teguh masyarakat. Di bagian dalamnya, Banua Oge memiliki ruang luas, disusun untuk menampung anggota keluarga besar serta tamu-tamu penting kerajaan.
Keberadaan rumah ini menjadi simbol kehormatan, dan hingga kini dianggap sebagai lambang identitas budaya masyarakat Palu dan Sulawesi Tengah. Banua Oge juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena dalam rumah inilah banyak keputusan-keputusan penting kerajaan diambil.
Fungsi ganda sebagai tempat tinggal dan pusat pemerintahan menjadikan Banua Oge sebagai saksi bisu atas perjalanan sejarah dan berbagai dinamika politik yang terjadi di Sulawesi Tengah. Rumah ini masih dihormati dan dilestarikan masyarakat setempat sebagai bagian dari warisan leluhur yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan arsitektural yang tak ternilai.
Kini, Banua Oge juga menjadi daya tarik wisata budaya di Kota Palu. Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, Banua Oge menjadi representasi dari nilai-nilai persatuan, kebesaran budaya, dan keagungan masa lalu yang selalu dihormati dan dikenang sepanjang masa. (Diolah dari berbagai sumber)