Kopi Mulyo berlokasi di Kedalon, Kec. Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dan dimiliki Saiful Amri. Kopi Mulyo telah menjadi salah satu produk kopi unggulan khas Wonosobo yang dikenal dengan kualitasnya.
Saiful Amri (37 tahun), sebagai pemilik dan narasumber utama, telah menekuni dunia pertanian kopi sejak lama. Tradisi menanam kopi ini diwariskan turun temurun dari kakek dan ayahnya.
Sejarah dan Perkembangan Kopi Mulyo
Saiful Amri menuturkan, “Saya sudah terjun di dunia pertanian kopi sejak masih muda, dan ini adalah warisan dari keluarga saya yang terus saya pertahankan.”
Awalnya, Saiful hanya menanam kopi robusta, namun pada tahun 2017, ia memutuskan untuk menambah jenis kopi yang ditanam, yaitu arabica. Menurut Saiful, menanam kopi perlu waktu lama.
“Dari bibit hingga buah, membutuhkan waktu setidaknya 3 tahun untuk kopi bisa dipanen,” terangnya.
Proses Pengolahan Kopi Mulyo
Proses pengolahan Kopi Mulyo dimulai dengan pemanenan kopi yang sudah matang, yang biasanya berwarna merah dan disebut dengan ceri.
“Setiap kopi yang matang akan dipanen, dan kemudian disortir menggunakan air,” jelas Saiful.
Dalam proses ini, kopi yang tenggelam dipilih untuk diproses, sedangkan kopi yang mengambang akan dipisahkan. Setelah proses penyortiran, biji kopi dijemur sekira 27 hari.
“Kami jemur biji kopi selama hampir satu bulan hingga kering,” kata Saiful. Setelah itu, biji kopi dipisahkan dari kulitnya dan digiling menjadi serbuk kopi yang siap dijual.
Kemasan dan Harga Kopi Mulyo
Saat ini, Kopi Mulyo dijual dalam berbagai ukuran kemasan untuk memberikan banyak pilihan bagi pecinta kopi, antara lain 100 gram, 250 gram, 1 kilogram, hingga 1,5 kilogram
Untuk harga, kopi robusta dijual dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 20.000 untuk 100 gram, sementara kopi arabica dihargai Rp 30.000 untuk 100 gram.
“Kami ingin memastikan kopi ini tetap terjangkau dan bisa dinikmati banyak orang,” ujar Saiful.
Produksi Susu Bubuk Kambing
Selain kopi, Saiful juga menjual produk tambahan lainnya, yaitu Susu Bubuk Kambing. Produk susu ini dihasilkan dari peternakan kambing yang dulunya dikelola Saiful sendiri.
Saat ini, peternakan kambing ini dikelola dengan sistem bagi hasil bersama petani.
“Kami memakai sistem bagi hasil bersama petani, sehingga hasilnya dibagi secara adil,” kata Saiful.
Susu Bubuk Kambing ini dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per 250 gram.
Pasar Kopi Mulyo yang Luas
Kopi Mulyo tidak hanya dikenal di Wonosobo, tetapi juga telah merambah ke pasar yang lebih luas.
“Pembeli tidak hanya dari Wonosobo, tetapi juga dari Jakarta, Yogyakarta, Solo, Kalimantan, bahkan pernah kami kirimkan ke Amerika,” tutup Saiful.
Kopi Mulyo terus berkembang dan menjadi salah satu produk kopi unggulan khas Wonosobo yang semakin dikenal, berkat kualitasnya terjaga dan proses pembuatan yang penuh dedikasi.