By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sakombu Eco Basket, Kerajinan Ramah Lingkungan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Sakombu Eco Basket, Kerajinan Ramah Lingkungan
Pariwisata

Sakombu Eco Basket, Kerajinan Ramah Lingkungan

Ridwan
Last updated: 18/10/2024 06:02
Ridwan
Share
4 Min Read
Contoh produk ramah lingkungan dari Sakombu Eco Basket. Foto: Kemenparekraf/Sakombu Eco Basket
SHARE

Pertumbuhan industri kreatif yang berfokus pada produk ramah lingkungan semakin menginspirasi masyarakat untuk beralih ke gaya hidup yang lebih ekologis. Dari sekian banyak merek lokal yang ada, Sakombu Eco Basket menjadi salah satu yang terus berinovasi menciptakan produk eco-friendly di Indonesia.

Dewi Febriana Syamri, pendiri Sakombu Eco Basket, memiliki prinsip untuk memberikan kehidupan baru bagi tanaman liar yang sering dianggap merugikan. Prinsip inilah yang mendorong Dewi, yang juga dikenal sebagai penggiat ekonomi kreatif, memanfaatkan serat alami dari tumbuhan liar menjadi produk kerajinan dengan nilai lebih tinggi.

Ketertarikan Dewi terhadap kerajinan anyaman dimulai saat ia menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). “Secara pribadi, saya menyukai kerajinan anyaman, dan saya ingin mengangkat kerajinan tradisional dari kampung halaman saya di Ranah Minang, Sumatra Barat, yang kebetulan adalah kriya anyaman,” kata Dewi.

Yang membuat Sakombu Eco Basket unik adalah penggunaan serat alami dari tumbuhan Mansiang, sejenis gulma yang tumbuh liar di rawa-rawa. Tumbuhan ini kemudian diolah oleh masyarakat setempat menjadi anyaman, yang dikembangkan menjadi produk dengan desain modern dan beragam.

Rawon dan Laksa, Kuliner Indonesia Yang Mendunia

Proses pembuatan produk Sakombu diawali dengan serangkaian tahap alami, termasuk memanen serat Mansiang yang membutuhkan waktu sembilan bulan. Setelah panen, serat ini dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari sebelum diratakan dengan alat khusus agar mudah dianyam menjadi tas dan keranjang.

“Semakin rumit desainnya, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Untuk membuat satu tas tote besar, waktu yang dibutuhkan untuk menganyam sekitar tiga hari, belum termasuk proses pengeringan dan perataan serat,” jelas Dewi.

Sejak berdirinya pada 2018, Sakombu Eco Basket telah memproduksi lebih dari 60 jenis produk. Meski tidak sebanyak merek lain, Dewi menekankan bahwa setiap produk dibuat dengan tangan oleh pengrajin lokal terpilih, sehingga tidak diproduksi secara massal.

Sakombu Eco Basket juga menawarkan produk yang ramah lingkungan, dengan 90% anyaman tidak diwarnai secara sintetis, melainkan memanfaatkan warna alami serat Mansiang. Hanya sekitar 10% yang menggunakan pewarna sintetis dalam proses produksi.

Produk Sakombu tersedia secara online melalui media sosial, serta di beberapa toko fisik di Jakarta dan Bali. Selain itu, Sakombu Eco Basket juga menerima pesanan khusus untuk pasar luar negeri, termasuk Paris.

Sakombu Eco Basket tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga berkomitmen memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Para pengrajin perempuan, yang sebagian besar berusia antara 50 hingga hampir 80 tahun, diajak untuk terus mengembangkan keahlian menganyam mereka.

Totopong, Ikat Kepala Khas Orang Sunda

Dewi secara langsung terlibat dalam proses pemberdayaan ini, bahkan tinggal bersama para pengrajin di pedalaman untuk memperkuat hubungan dan mendiskusikan ide-ide baru. Meskipun awalnya sulit untuk memperkenalkan desain baru kepada pengrajin yang terbiasa dengan pola lama, dengan semangat dan referensi baru, para pengrajin akhirnya tertarik untuk mencoba.

“Proses uji coba dan kesalahan kami jalani bersama. Kini, sudah ada puluhan desain baru yang kami kembangkan di bawah nama Sakombu Eco Basket,” kata Dewi dengan bangga.

Keberhasilan Sakombu Eco Basket juga diakui secara luas, termasuk memenangkan kompetisi Deureuham (Islamic Creative Economy Competition) pada 2019, penghargaan Good Design Indonesia (GDI) 2023 dari Kementerian Perdagangan RI, serta meraih G-Mark GDA 2023 di Jepang.

Sakombu juga pernah berkolaborasi dengan jenama lokal lainnya, seperti Sejauh Mata Memandang (SMM), dengan turut serta dalam Jakarta Fashion Week 2020 dan tampil dalam majalah Harper’s Bazaar Indonesia. (Achmad Aristyan – kemenparekraf.go.id)

You Might Also Like

Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia Versi UNWTO

Aquabike Championship Danau Toba Penting untuk Budaya Lokal

Seribu Cerita Dari Desa Wisata Girikerto

Menikmati Rekreasi Bahari Alami di Pulau Ranoh Batam

Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, Wisata Edukasi di Bali

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Rujak Soto, Kuliner Nyentrik Khas Banyuwangi
Next Article Menelusuri Makna Filosofi di Balik Motif Batik Khas Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?