By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sambut Sumpah Pemuda, Dusun Sanggrahan Gelar Jathilan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Sambut Sumpah Pemuda, Dusun Sanggrahan Gelar Jathilan
Tradisi

Sambut Sumpah Pemuda, Dusun Sanggrahan Gelar Jathilan

Ridwan
Last updated: 25/10/2024 12:29
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: infopublik.id
SHARE

Keluarga Pemuda Pemudi Sambora Dusun Sanggrahan, menggelar pentas seni Jathilan Turonggo Cokroseto, Senin, 21 Oktober 2024.  Pertunjukan seni tradisional digelar dalam rangka Menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-96 dan diharapkan dapat menghidupkan kembali nilai-nilai kebinekaan dan semangat gotong-royong para pemuda Indonesia.

Lurah Banyuraden, Sudarisman menuturkan bahwa tujuan utama dari pertunjukan ini adalah untuk mengenang dan menghormati semangat para pemuda Indonesia yang telah menyatukan diri dalam Sumpah Pemuda. 

Disamping itu, pertunjukan ini juga merupakan bentuk pelestarian warisan budaya lokal. Terlebih lagi, kesenian tradisional ini mulai jarang ditampilkan di tengah masyarakat modern. Jathilan sendiri memiliki makna filosofis yang mendalam, antara lain keberanian, ketangkasan, dan semangat persatuan.

Dengan adanya pentas seni ini dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, para penyelenggara ingin menunjukkan bahwa budaya tradisional tetap relevan dan penting untuk dipelihara oleh generasi muda.

Baca Juga: Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari

“Jathilan merupakan kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Sleman, dan jathilan adalah kesenian yang turun temurun dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, saya berharap kesenian jathilan tetap dipertahankan dan bisa dikembangkan,” tutur Sudarisman.

Pertunjukan jathilan juga menjadi ajang edukasi disamping sebagai bentuk pelestarian budaya. Gerakan-gerakan dinamis dan penuh energi mengandung banyak pesan moral yang sejalan dengan Sumpah Pemuda. Gerakan tersebut memiliki makna pentingnya kerja sama, disiplin, dan keberanian dalam menghadapi tantangan. 

Sementara itu, Subiyatna salah satu penggiat seni di daerah tersebut mengungkapkan, pertunjukan jathilan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Di tengah rutinitas kehidupan modern yang serba cepat, momen ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk sejenak menikmati keindahan seni tradisional. 

Ia pun berharap jathilan tidak hanya dianggap sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana edukasi untuk generasi muda supaya dapat memahami makna dan filosofi di balik tarian dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga pemerintah memberikan lebih banyak ruang dan kesempatan bagi pentas seni jathilan agar dapat ditampilkan di berbagai acara. Dukungan ini sangat penting untuk menjaga supaya kesenian jathilan tetap hidup dan berkembang,” jelas Subiyatna.

Selain Lurah Banyuraden, Sudarisman, gelaran seni tersebut turut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan Banyuraden, Kwintartiningsih Pospoputri, pelaku seni Kelurahan Banyuraden, Subiyatna, Dukuh Padukuhan III, Amin Achmadi, Ketua RW dan RT Dusun Sanggrahan, serta tokoh masyarakat setempat. (Anisa Kurniawati-Sumber: infopublik.id)

You Might Also Like

Khanduri Pang Ulee, Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Aceh

Menyaksikan Manten Kucing, Tradisi Yang Mulai Ditinggalkan

Sambut Ramadhan dengan Semangat Perang Air Bajong Banyu

Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau

Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari
Next Article Lumpia Semarang, Perpaduan Kuliner Jawa dan Tionghoa
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?