Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur. Berlokasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Sanankerto menjadi destinasi yang menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya.
Lokasinya dikelilingi Kota Malang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Pantai Selatan. Desa ini memiliki ragam daya menarik salah satunya hutan bambu di tengah kota.
Terdapat lebih dari 115 jenis bambu terpelihara dengan baik, menjadikannya sebagai salah satu destinasi ekowisata yang selalu menarik minat wisatawan.
Local Champion yang juga Sekretaris Desa Sanankerto, Khafid Muzadi, mengatakan Desa Wisata Sanankerto juga terkenal dengan kawasan ekowisata Boon Pring.
Boon Pring merupakan sumber mata air alami yang menghadirkan suasana yang tenang dan indah. Di sini, wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil merasakan segarnya air mata air yang berasal dari sumber yang tidak tercemar.
Selain menjadi aset wisata, Boon Pring juga telah menjadi penjaga kelestarian sumber mata air yang telah mengaliri persawahan warga.
“Jika berkunjung pada musim-musim ramai, wisatawan juga dapat menikmati atraksi khas Tari Topeng Malangan atau Tradisi Selamatan di Bulan Suro dengan arak-arakan tumpeng dari Balai Desa menuju Boon Pring,” ujar Khafid seperti dikutip dari siaran pers Kemenparekraf, Selasa (24/9/2024).
Berbagai interaksi budaya dan beragam permainan tradisional saat ini terus dikembangkan sebagai atraksi di Desa Wisata Sanankerto, tepatnya di Kampung Dolanan.
“Sejumlah produk khas seperti carang mas, opak, rambut nenek, keripik tempe, minuman jamu, kerajinan bambu, dan batik adalah sedikit di antara produk-produk kuliner dan UMKM, yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujar Khafid.
Meski memiliki berbagai potensi, Khafid mengatakan, Desa Wisata Sanankerto memiliki berbagai tantangan dalam pengembangannya. Terutama dalam penguatan tata kelola kelembagaan yang melibatkan seluruh unsur.
Mulai dari pemerintah desa, hingga masyarakat serta penguatan kelembagaan BUMDES sebagai pengelola unit usaha di bidang pariwisata. Tantangan regenerasi juga harus dimulai agar pengembangan pariwisata dapat terus berkelanjutan.
Penyelenggaraan Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) dari Kemenparekraf yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Wisata Sanankerto diapresiasi Khafid, menjadi program tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
“KSW 5.0 sangat membantu kami menguatkan sisi kelembagaan sehingga local champion sebagai motor penggerak dapat menyatukan berbagai unsur kelembagaan seperti BUMDES, Pokdarwis, UMKM, agar memiliki satu misi dalam pengembangan desa wisata,” tuturnya. Ia berharap, pengaruh positif yang diberikan KSW 5.0 mampu membuat pengembangan pariwisata Sanankerto lebih terkoordasi dengan baik.
Bagi yang ingin mengenal lebih dekat dengan Desa Wisata Sanankerto, Anda bisa kunjungi akun Instagram resminya di @desawisatasanankerto