By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sapta Tirta Pablengan, Tujuh Mata Air dengan Khasiat Berbeda
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Sapta Tirta Pablengan, Tujuh Mata Air dengan Khasiat Berbeda
Pariwisata

Sapta Tirta Pablengan, Tujuh Mata Air dengan Khasiat Berbeda

Achmad Aristyan
Last updated: 16/12/2024 01:40
Achmad Aristyan
Share
Kawasan Sapta Tirta Pablengan di Karanganyar, Jawa Tengah. Foto: GoogleMaps
SHARE

Berada di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, “Sapta Tirta Pablengan” merupakan destinasi wisata sejarah dan spiritual. Jaraknya sekira 3 kilometer dari pusat Kota Karanganyar, Jawa Tengah.

Kawasan ini terkenal karena keunikan tujuh mata airnya yang memiliki rasa dan khasiat berbeda, meskipun lokasinya berdekatan. Sapta Tirta mencakup area seluas satu hektare, yang juga menyimpan jejak sejarah perjuangan bangsa Indonesia.  

Tujuh Mata Air  

Di kawasan Sapta Tirta, terdapat tujuh mata air yang lokasinya berdekatan, dengan jarak antara satu mata air dan lainnya berkisar 5 hingga 13 meter. Setiap mata air memiliki karakteristik unik yang dipercaya memberikan manfaat kesehatan. 

Air Bleng, dengan rasa asin, diyakini dapat menyembuhkan penyakit katarak, sedangkan Air Urus-urus, yang memiliki rasa asin paling kuat, dianggap mampu memperlancar buang air. Air Soda, mengandung soda alami, dipercaya membantu mengatasi penyakit dalam serta menurunkan kolesterol, gula, dan asam urat. 

Sementara itu, Air Kesakten dikaitkan dengan peningkatan keberanian dan kewibawaan. Air Hangat dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit, dan Air Hidup, yang mengandung belerang, konon dapat membuat awet muda. 

Namun, berbeda dari yang lain, Air Mati tidak dapat dikonsumsi karena mengandung karbon dioksida. Keunikan inilah yang membuat Sapta Tirta menjadi daya tarik istimewa.

Peninggalan Keraton  

Selain mata air, Sapta Tirta Pablengan juga memiliki nilai sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyowo. Pada tahun 1725–1795, kawasan ini menjadi salah satu benteng pertahanan melawan penjajahan Belanda. 

Hingga kini, terdapat peninggalan berupa “Tatalan“, tempat semedi yang digunakan Raden Mas Said.  Tidak hanya itu, ada tempat bersejarah bernama “Keputren.”

Pemandian para putri keraton yang terdiri dari enam bilik. Keputren ini merupakan peninggalan dari Mangkunegoro VI, yang menambah kekayaan budaya dan sejarah tempat ini.  

Menyucikan Diri  

Sapta Tirta Pablengan sering menjadi tujuan para peziarah yang hendak berkunjung ke makam raja-raja di Astana Mangadeg dan Girilayu. Mereka menyucikan diri terlebih dahulu di kawasan ini.

Sapta Tirta Pablengan buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp3.000 per orang (harga bisa berubah sesuai kebijakan pengelola). 

Suasana alami, khasiat airnya, dan nilai sejarahnya menjadikan tempat ini pilihan menarik saat menjelajahi keindahan Karanganyar.  (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Puncak Cemara: Wahana dan Panorama Indah Sawahlunto

Sejarah Blora, Dari Kadipaten Jipang hingga Gerakan Samin

Jembatan Merah, Landmark Bersejarah Kota Pahlawan Surabaya

Sensasi Air Terjun Tiga Tingkat Curug Citambur Cianjur

Kampung Wisata Sayur Blederan Ajak Mengenal Pertanian

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Maria Walanda Maramis, Pelopor Gerakan Pendidikan Perempuan
Next Article Simbol Spiritual Warisan Majapahit Di Sembilan Teras Candi Cetho
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?