Gereja Kristen Wonosobo merupakan salah satu bangunan yang memiliki sejarah panjang. Tak hanya itu, orang-orang di dalamnya juga memiliki peranan penting dalam melayani kebutuhan rohani masyarakat.
Lokasinya berada di Jl. Kartini No.12, Wonosobo Timur, Kecamatan, Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. GKI Wonosobo diresmikan pada tanggal 14 Mei 1933. Bangunan ini sendiri telah ditetapkan sebagai cagar budaya pada 30 April 2021.
Baca juga: Menilik Sejarah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wonosobo
Arsitektur dan Sejarah GKI Wonosobo

Gedung gereja ini awalnya bernama Staad Protestanse Kerk dan diresmikan pemerintah Belanda pada tahun 1933 dan sempat digunakan sebagai asrama tentara antara tahun 1947 hingga 1950. Setelah itu, gereja kembali difungsikan sebagai tempat ibadah dan kepemilikannya berpindah dari GPIB ke GKI.
“Setelah gedung gereja ini difungsikan kembali menjadi gereja, lalu dibelilah oleh GKI dari sinode GPIB. Nah makanya sampai sekarang gedung gereja ini digunakan dan kepemilikannya adalah milik dari Gereja Kristen Indonesia atau GKI,” jelas Pdt. Obaja Nathanael.
Seiring waktu, gereja mengalami beberapa renovasi, meski tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Pada tahun 1984, bangunan diperluas yang selanjutnya ditambah dengan bangunan untuk sosialisasi dan pelayanan. Kemudian gedung ini diresmikan 17 Agustus 2003.
“Ada perubahan layout juga. Tadinya umat beribadah menghadap ke arah selatan. Lalu mimbarnya menghadap ke utara. Nah sekarang mimbarnya bergeser ada di barat menghadap ke arah timur.” kata Pdt. Obaja Nathanael.
Gereja Kristen Wonosobo adalah memiliki arsitektur bergaya Indies dengan sentuhan Neo-Gothic. Ciri khas dari bangunan ini memiliki keberadaan menara di pintu depan serta jendela-jendela berbentuk busur lancip. Arsitektur ini memberikan kesan klasik dan elegan.

Peran GKI Wonosobo
Keberadaan GKI Wonosobo tidak lepas dengan peran pendeta sekaligus dokter Netelenbos. Ia merupakan sosok yang memprakarsai berdirinya GKI Wonosobo. Dia tidak hanya melayani kebutuhan rohani, tetapi juga membantu dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Hingga seiring berjalannya waktu, GKI Wonosobo bisa tumbuh seperti sekarang. Hingga kini Gereja Kristen Wonosobo tetap berfungsi sebagai pusat peribadatan bagi umat Kristiani di kota ini. Berbagai kegiatan ibadah rutin diadakan.
“Setiap hari minggu ada tiga kali jam ibadah. Jam 6 pagi, 9.30, dan 16.30. Selain hari minggu biasanya hari-hari besar gerejawi seperti Paskah, Natal, atau perayaan-perayaan gerejawi lainnya di luar hari minggu selalu di gedung gereja ini.” ujar Pdt. Obaja Nathanael.
Selain sebagai tempat ibadah, GKI Wonosobo juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Gereja ini memiliki program pelayanan kesehatan, donor darah, serta berbagai badan pelayanan yang dikelompokkan berdasarkan usia.
Semua kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain sebagai pusat ibadah, GKI Wonosobo juga menjadi bagian dari sejarah perjalanan umat Kristiani di daerah ini.