Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki sejarah yang kaya dan penting, baik dari sisi ekonomi maupun warisan budaya.
Dikenal sebagai salah satu kota strategis dan dikenal sebagai kota tambang, Balikpapan juga memiliki banyak jejak arkeologi yang mencerminkan perjalanan panjangnya.
Melansir dari Wikipedia, sejarah kota ini dimulai dari pengembangan sebagai pusat industri hingga perannya dalam Perang Dunia II, yang jejaknya masih dapat dilihat hingga kini.
Tonggak Sejarah Balikpapan
Salah satu momen penting dalam sejarah Balikpapan terjadi pada 10 Januari 1897, ketika minyak bumi pertama kali menyembur dari sumur Mathilda.
Penemuan ini menandai lahirnya Balikpapan sebagai kota yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Dalam catatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kaltim, tanggal ini kemudian dijadikan sebagai hari lahir Kota Balikpapan.
Minat Belanda mengelola pertambangan minyak melalui Borneo Petroleum Maskapij (BPM) mengakselerasi pertumbuhan kota ini, menjadikannya pusat administratif dan operasional perusahaan Belanda.
Saat Perang Dunia II, Balikpapan menjadi wilayah strategis, terutama dalam hal kebutuhan logistik bahan bakar minyak. Demi mempertahankan posisinya, Belanda memperkuat pertahanan kota ini dengan membangun tempat perlindungan di sekitar Teluk Balikpapan.
Invasi Jepang dan Pembebasan
Pada Januari 1942, Balikpapan jatuh ke tangan Jepang setelah mereka berhasil menguasai Tarakan.
Jepang berusaha mempertahankan kontrol mereka dengan membangun bunker dan menempatkan meriam di Pantai Manggar untuk menghadapi serangan balik sekutu.
Namun, pada tahun 1945, Balikpapan berhasil dibebaskan tentara Australia dan sekutu lainnya dan menyerahkan kembali ke Belanda.
Usaha melindungi industri strategis, termasuk tambang minyak, membuat sisa-sisa pertempuran di Balikpapan menjadi bagian penting dari warisan sejarah kota ini.
Struktur dan bangunan yang tersisa dari era Perang Dunia II menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota yang kaya akan sejarah.
Asal Usul Nama Balikpapan
Asal usul nama “Balikpapan” juga memiliki kisah yang menarik. Beberapa versi menjelaskan tentang bagaimana nama ini muncul.
Versi Pertama: Mengacu pada peristiwa tahun 1739, di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang meminta pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan menyumbangkan bahan bangunan untuk pembangunan istana baru.
Sepanjang perjalanan, beberapa papan yang disumbangkan terlepas dan hanyut dan ditemukan di tempat yang kini disebut Jenebora. Dari kejadian ini, lahir nama Balikpapan yang berarti “papan yang kembali” muncul.
Versi Kedua: Menurut legenda suku Pasir Balik, asal nama “Negeri Balikpapan” berasal dari keturunan nenek moyang mereka, Kayun Kuleng dan Papan Ayun.
Masyarakat setempat menyebut kampung nelayan di Teluk Balikpapan sebagai “Kuleng-Papan” yang berarti “Balik-Papan” dalam bahasa setempat.
Sejarah dan legenda Balikpapan ini tidak dapat dipisahkan dari kekayaan minyaknya yang telah menjadi pendorong utama perkembangan kota ini.
Dari sumur minyak Mathilda hingga peranannya dalam sejarah dunia, Balikpapan telah menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang luar biasa.
Kini, kota ini bukan hanya menjadi pusat industri tetapi juga menjadi destinasi histori yang menarik untuk dijelajahi. (Diolah dari berbagai sumber)