By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Batang dalam Tradisi Buka Pintu Makam Mbah Surgi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Sejarah Batang dalam Tradisi Buka Pintu Makam Mbah Surgi
Tradisi

Sejarah Batang dalam Tradisi Buka Pintu Makam Mbah Surgi

Anisa Kurniawati
Last updated: 05/03/2025 05:31
Anisa Kurniawati
Share
sejarah batang
Tradisi buka pintu makam Mbah Surgi. Foto: berita.batangkab.go.id
SHARE

Buka Pintu Makam Kiai Hasan Surgi Jatikusumo, merupakan tradisi dalam rangka memperingati wafatnya Kyai Hasan Surgi Jatikusumo atau yang dikenal Mbah Surgi. Dia adalah sosok yang memiliki peranan penting dalam sejarah Batang. 

Setiap masuk haul Kyai Hasan Surgi Jatikusumo ada tradisi unik di Kedungdowo, Desa Pasekaran, Kabupaten Batang. Ritual ini adalah agenda pembukaan pintu makam Mbah Surgi. Tradisi ini selalu dilaksanakan setiap bulan 7 Sya’ban. 

Dikutip dari berita.batangkab.go.id, Mbah Surgi sendiri adalah putra ke 3 dari 10 bersaudara Raden Syamsuri yang masih kerabat Keraton Jogjakarta. Nama aslinya yakni Muhammad Hasan bin Hasim bin Yahya yang berasal dari Mataram.

Dia adalah salah satu sahabat dari Pangeran Diponegoro, yang ditugaskan sebagai telik sandi. 

Namun, di pertengahan perjalanan Mbah Surgi di Kabupaten Batang ada penghianatan yang menyebabkan penjajah Belanda mengetahui lokasi persembunyiannya. Akhirnya dia meninggal dengan keadaan syahid. 

Tradisi Buka Pintu Makam

Dalam rangka memperingati wafatnya Kyai Hasan Surgi Jatikusumo para pengurus makam menggelar haul dengan kegiatan membuka pintu makam di Kedungdowo, Desa Pasekaran, Kabupaten Batang.

“Peringatan haul ini diselenggarakan setiap bulan 7 Sya’ban, namun kalau makam yang di Astana diperingati setiap 27 Syawal yang kebetulan sudah kami tradisikan mulai 18 tahun yang lalu,” jelas salah satu pengurus Makam Kiai Hasan Surgi Jatikusumo, Kaeni Tasuri. 

Kegiatan Haul Kiai Hasan Surgi Jatikusumo dipusatkan di Keduwdowo bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan, tempat ini merupakan persembunyian Mbah Surgi dari penjajah. Dulunya,  tempat ini merupakan hutan lebat yang tujuannya memata-matai pergerakan belanda.

Tradisi pembukaan pintu makam bertujuan supaya masyarakat Kabupaten Batang bisa mendoakan Kyai Hasan Surgi Jatikusumo. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dari dia yang sudah menjadi sosok penting dalam perkembangan sejarah Batang. 

Sementara itu, Juru Kunci Makam Kiai Hasan Surgi Jatikusumo Rahayu Slamet (61) mengatakan, adanya haul ini semenjak dibangunnya bangunan pendopo di makam Mbah Surgi. Sebelumnya hanya diperingati setiap hari jumat kliwon bulan rajab.

“Saya sendiri adalah juru kunci ke delapan yang terpilih langsung dari darah keturunan beliau. Kalau dikisahkan itu pemilihan seorang juru kunci Kiai Hasan Surgi Jatikusomo akan dipilih langsung oleh beliau dengan kehadiran beliau di dalam mimpi untuk dipilih sebagai juru kunci, maka dari itu nanti anak-anak saya belum tentu akan menjadi penerus juru kunci disini,” ujar dia.

Mbah Surgi sendiri juga dikenal sebagai penyiar Islam yang berpengaruh di Kabupaten Batang. Kiai Hasan Surgi Jatikusomo dimakamkan bersama kakak perempuannya Den Ayu Wali Putri Kenongo dari Kerajaan Mataram.

You Might Also Like

Tradisi Lisan Lamut Banjarmasin yang Diambang Kepunahan

Waisak di Borobudur Akan Tampilkan 2569 Lampion dan Drone Show

Ujungan: Ritual Memohon Hujan dan Pemersatu Masyarakat Banjarnegara

Peran Sentral Perempuan dalam Kenduri Sko Suku Kerinci

Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau

TAGGED:makam mbah surgisejarah batangtradisi buka pintu makam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article KH Manshur KH Manshur, Sosok Dibalik Berdirinya Masjid Al-Manshur Wonosobo
Next Article mudik gratis KAI Mudik Gratis KAI 2025 Dibuka, Sediakan 400 Tiket untuk Pemudik
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?