By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Gado-Gado, Hidangan Sayuran Sejak Era Kesultanan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Sejarah Gado-Gado, Hidangan Sayuran Sejak Era Kesultanan
Warisan Budaya

Sejarah Gado-Gado, Hidangan Sayuran Sejak Era Kesultanan

Achmad Aristyan
Last updated: 22/12/2024 12:55
Achmad Aristyan
Share
Gado-gado khas Jakarta. Foto: Wikimedia Commons/ Piknikdong
SHARE

Gado-gado adalah makanan khas Indonesia yang terdiri atas berbagai sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, bumbu kacang dan kerupuk. Hidangan ini dikenal dengan rasanya yang kaya rempah dan teksturnya yang gurih. 

Gado-gado tidak hanya lezat, tetapi juga sehat karena mengandung berbagai macam sayuran segar yang memberikan manfaat nutrisi bagi tubuh.

Sejarah Gado-gado

Gado-gado memiliki sejarah yang kaya dan unik. Konon, hidangan ini bermula abad ke-17 ketika Kesultanan Mataram di bawah kekuasaan Sultan Agung melakukan penyerbuan di Batavia (Jakarta kini). 

Saat itu, prajurit warok dari Ponorogo yang tergabung dalam pasukan perang mengalami kekurangan bahan makanan, terutama beras. Mereka terpaksa mencari cara untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan sayuran mentah yang ada di sekitar persawahan. 

Untuk menambah cita rasa, prajurit ini menciptakan bumbu dari kacang tanah yang dihaluskan dan menyiramkannya ke sayuran yang ada. Tindakan ini dalam bahasa Jawa disebut Gadho, yang berarti makan hanya lauk tanpa nasi. 

Dalam perkembangan selanjutnya, resep bumbu kacang ini terus diadopsi dan disesuaikan masyarakat untuk menciptakan Gado-gado yang seperti kita kenal sekarang. Sajian ini berisi sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, dan lontong yang diiris kecil-kecil, disiram dengan bumbu kacang dan disajikan dengan kerupuk.

Baca juga: Mencicipi Grubi Sajian Kuliner Khas Jawa Terbuat Dari Ubi

Kuliner Gado-gado yang terdiri dari sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, dan lontong yang diiris kecil. Foto: Wikipedia/Sakurai Midori

Bahan-bahan dan Cara Pembuatan

Gado-gado terdiri dari berbagai sayuran segar yang direbus dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas. Bahan-bahan utama untuk membuat Gado-gado meliputi sayuran hijau seperti selada, kubis, bunga kol, kacang panjang, dan taoge. 

Kadang-kadang, pare dan mentimun juga ditambahkan untuk memberikan rasa segar. Irisan kentang telur rebus, tempe, tahu, dan irisan jagung pipil juga bagian dari hidangan ini.

Bumbu kacang adalah kunci dari kelezatan Gado-gado. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat saus kacang antara lain kacang tanah yang dihaluskan, bawang putih, cabai rawit atau merah sesuai selera, air jeruk nipis, garam, gula merah. 

Terkadang ditambah santan, kecap, terasi, atau kencur untuk memperkaya rasa. Bumbu kacang ini dihaluskan bersama bahan lainnya hingga lembut dan menyatu.

Saus kacang lalu disiramkan ke atas sayuran yang sudah disiapkan dan diaduk rata sebelum disajikan.

Variasi Gado-gado

Gado-gado memiliki beberapa variasi tergantung wilayah dan selera lokal. Misalnya, di Jawa bagian timur, bumbu kacang biasanya sudah dibuat matang dan siap digunakan, sedangkan di Jawa bagian tengah hingga Jakarta, bumbu kacang dibuat segar dan langsung digunakan. 

Di daerah pantai utara Jawa seperti Semarang, Gado-gado lebih dikenal dengan lontong dan ketupat yang diiris kecil sebagai pelengkap. Di Wonosobo dan sekitarnya, Gado-gado sering disebut pecel dengan tambahan lauk seperti telur goreng dan sambal goreng tempe. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Simbolisasi Tari Piring, Kesenian Menari di Atas Pecahan Piring

Menelusuri Jejak Kuliner Wajik Menjadi Jajanan Klasik

9 Sajian Kuliner Bantul dengan Cita Rasa Otentik dan Klasik

Mencicipi Pecel Pitik Kuliner Khas Suku Osing Banyuwangi 

Mengenali Batik Nganjuk yang Terinspirasi Prasasti Anjuk Ladang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menyusuri Jejak Bangsa Portugis di Benteng Otanaha Gorontalo 
Next Article Simbol Kreativitas Kuliner Khas Indonesia Dalam Sepotong Gethuk
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?