By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Seni Kaligrafi, Membedakan Gaya Timur Tengah dan Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Seni Kaligrafi, Membedakan Gaya Timur Tengah dan Indonesia
Warisan Budaya

Seni Kaligrafi, Membedakan Gaya Timur Tengah dan Indonesia

Ridwan
Last updated: 17/09/2024 03:45
Ridwan
Share
3 Min Read
Kaligrafi karya peserta MTQ Nasional di Kaltim
SHARE

Seni kaligrafi, yang dikenal sebagai seni rupa tulis dengan nilai estetika dan spiritual, berkembang dengan beragam gaya di berbagai belahan dunia. Ujang Badrussalam, Dewan Hakim Cabang Kaligrafi di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2024 di Samarinda, mengungkapkan, perbedaan kaligrafi Timur Tengah dan Indonesia sangat mencolok, terutama dalam pendekatan dan gaya penulisan.

Ujang mengungkapkan, kaligrafi di Timur Tengah masih sangat tradisional dan mengikuti aturan yang ketat. “Di Timur Tengah, dalam event lomba, mereka umumnya menggunakan model-model kaligrafi yang baku dan murni,” ujarnya pada Kamis (12/9/2024).

Kaligrafi di kawasan Timur Tengah lebih konservatif karena dipengaruhi sejarah panjang yang erat kaitannya dengan budaya Islam dan Arab. Di sana, kaligrafi dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi, sehingga seniman mengikuti aturan penulisan yang sudah ada berabad-abad.

Sementara itu, di Indonesia, kaligrafi berkembang lebih bervariasi dan terbuka terhadap inovasi. “Kalau di Indonesia, ada juga kaligrafi murni, tapi kita juga melihat ada banyak variasi dalam bentuk dekorasi kontemporer dan bahkan kaligrafi digital,” kata Ujang.

Pendekatan yang lebih bebas dan kreatif di Indonesia ini mencerminkan pengaruh keragaman budaya dan perkembangan teknologi. Para seniman kaligrafi di Indonesia sering kali menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, seperti penggunaan teknologi digital, yang membuat karya-karya mereka lebih segar dan inovatif.

Dalam kompetisi, hal ini juga tercermin. Lomba kaligrafi di Timur Tengah lebih fokus pada penilaian ketepatan penulisan sesuai standar tradisional. Sedangkan di Indonesia, selain keindahan dan ketepatan, kreativitas dan inovasi dalam menyajikan karya juga menjadi faktor penilaian penting.

Ujang menekankan bahwa kaligrafi di Indonesia yang lebih inovatif tetap menghargai tradisi. “Ada juga yang mengikuti gaya murni seperti dalam kaligrafi naskah klasik. Tradisi tetap menjadi bagian penting,” jelasnya.

Perbedaan utama antara kaligrafi di Timur Tengah dan Indonesia, dinilai Ujang, terletak pada bagaimana kedua wilayah ini menyeimbangkan tradisi dan inovasi. Di Timur Tengah, seniman lebih cenderung mempertahankan gaya klasik yang ketat, sementara di Indonesia, para seniman lebih bebasbereksplorasi dan menciptakan karya baru yang menggabungkan unsur modern dan teknologi.

Diketahui, MTQ Nasional ke-30 di Kalimantan Timur memperlombakan cabang Kaligrafi yang terdiri empat golongan, yaitu Naskah Al-Qur’an, Mushaf Al-Qur’an, Dekorasi Al-Qur’an, dan Kontemporer Al-Qur’an. Tahun ini, untuk pertama kalinya, MTQ Nasional memperlombakan golongan Seni Kaligrafi Digital yang dalam bentuk ekshibisi. (Sumber dan foto: Kemenag.go.id)

You Might Also Like

Mengenali Batik Garut, Warisan Budaya Sunda yang Penuh Makna

Empal Gentong, Kuliner Nusantara Khas Cirebon

Bahasa Lumajangan Dibikin Kamus Demi Hindari Kepunahan

Tiga Puspa yang Melambangkan Karakter Bangsa Indonesia

Ayam Betutu, Dari Sajian Upacara Adat ke Kuliner Rakyat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Budaya Minangkabau, Sumbar Dipromosikan Di Turkiye
Next Article Menparekraf Sandiaga Uno ajak mahasiswa kembangan wisata Palembang Menparekraf Ajak Mahasiswa Kembangkan Wisata Di Palembang
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?