By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia
Tradisi

Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia

Ridwan
Last updated: 24/10/2024 03:17
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto:Pexels/Oncy Oni
SHARE

Seni rajah Mentawai bukanlah hal baru telah dilakukan secara turun-temurun sejak 1.500 Sebelum Masehi (SM) yang menjadikannya seni tertua di dunia. Proses pembuatannya yang masih sederhana menjadi daya tarik tersendiri. 

Suku Mentawai dari Sumatra Barat memiliki banyak tradisi yang menarik. Suku ini dikenal memiliki nilai filosofi hidup yang tinggi. Mulai dari adat kematian, adat dalam berpenampilan, adanya dukun, dan juga tato yang ditorehkan di anggota tubuh. 

Seni tato atau seni rajah bagi masyarakat Mentawai memiliki banyak makna. Asal-usul seni tato ini muncul pertama kali dicatat oleh James Cook pada tahun 1769. Suku Mentawai sendiri datang dari daratan Asia atau Indocina yang tercatat sebagai bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM-500 M. 

Umumnya tato suku ini memiliki motif berbeda yang penorehannya mengikuti rumusan jarak dengan memanfaatkan jari. Tato antara  laki-laki dan perempuan juga berbeda. Fungsi rajah ini sebagai penanda status sosial, simbol keseimbangan alam. 

Berbeda Motif, Berbeda Status Sosial

Motif pada tato Mentawai berbeda-beda yang menunjukkan jati diri maupun perbedaan status sosial atau profesi. Motif tato untuk dukun sikerei atau dukun adat adalah binatang sibalu-balu yang ditorehkan di dadanya. Sedangkan untuk ahli berburu adalah gambar binatang yang mereka tangkap seperti rusa, kera, babi, buaya, dan burung. 

Tato untuk perempuan biasanya bergambar subba atau tangguk. Kemudian ada motif rotan yang biasanya ditorehkan di lengan. Rotan dipilih karena merupakan bahan baku penting dalam membuat peralatan rumah tangga. 

Sedangkan untuk laki-laki, motif yang biasa digunakan adalah balagau yang menandakan bahwa mereka sudah matang dan bisa membuat rumah. Untuk bagian tato punggung telapak tangan biasanya sama, baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, ada ratusan motif lainnya yang membuktikan bahwa suku Mentawai tersebar di berbagi wilayah. 

Baca juga: Seni Kaligrafi, Membedakan Gaya Timur Tengah dan Indonesia

Proses pembuatan dimulai dengan upacara inisiasi yang dilaksanakan oleh sikerei dan diikuti oleh masyarakat satu kesukuan. Setelah segala rangkaian upacara selesai, barulah dilakukan proses penatoan. 

Mulanya motif yang sudah tergambar kemudian ditusuk dengan menggunakan patiti yaitu jarum yang bertangkai kayu. Tangkai kayu kemudian dipukul-pukul perlahan dengan kayu pemukul agar zat perwarna masuk ke dalam kulit. Zat perwarna yang digunakan sendiri terbuat dari tebu dan arang tempurung kelapa.

Tato Mentawai bukan hanya seni, tetapi juga identitas budaya yang mempresentasikan hubungan mereka dengan alam dan kehidupan dalam struktur sosial. (Anisa Kurniawati/berbagai sumber)

You Might Also Like

Cara Perempuan Mentawai Temukan Jati Diri Melalui Kerik Gigi

Menyelami Keunikan Pasar Lerep: Perpaduan Tradisi dan Wisata

Mengenal Endog-Endogan, Tradisi Arak-Arakan Ribuan Telur

Tradisi Makan Yu Sheng dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Tradisi Seba, Warga Baduy Minta Pemprov Lindungi Hutan dan Budaya Adat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Saung Cepot: Destinasi Wisata Unik di Bandung
Next Article Ukiran Suku Asmat Simbol Religiusitas Pada Leluhur
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?