By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Simbol Ketangguhan dan Keberanian Pria dalam Tari Baris Bali
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Simbol Ketangguhan dan Keberanian Pria dalam Tari Baris Bali
Warisan Budaya

Simbol Ketangguhan dan Keberanian Pria dalam Tari Baris Bali

Anisa Kurniawati
Last updated: 19/01/2025 14:02
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Indonesia Kaya
SHARE

Tari baris, salah satu tarian khas Bali, yang identik dengan kaum laki-laki. Tarian ini sering kali menjadi tarian pertama yang diajarkan kepada anak laki-laki Bali sebelum mereka dewasa.

Tarian ini menggambarkan ketangguhan dan keberanian para prajurit. 

Menurut beberapa sumber, kata “Baris” berasal dari “bebarisan” yang berarti barisan atau formasi. Dalam hal ini merujuk pada barisan prajurit yang melayani raja-raja Bali pada masa lampau.

Selain itu juga mengacu untuk melindungi kerajaan mereka kala mendapat gangguan.

Bagian Ritual Keagamaan

Menurut catatan pada Kidung Sunda, Tari Baris diperkirakan telah ada sejak abad ke-16. Catatan itu disebutkan adanya tujuh jenis tari baris yang dipentaskan dalam upacara kremasi.

Dari keterangan itu, diduga kuat Tari Baris dulunya bagian dari ritual keagamaan.

Jenis Tari Baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut Tari Baris Gede. Selain dari Kidung Sunda, catatan tentang tarian ini juga terdapat dalam manuskrip Usana Bali.

Dijelaskan bahwa Dewa Indra membangun Kahyangan di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan Kaduhuran. Setelah pembangunan itu, digelar upacara dengan beberapa pementasan, seperti Tari Rejang dan Tari Baris.

Sejak saat itu ada pementasan Tari Rejang dan Tari Baris di pura-pura. Tari Baris ini terdiri dari 8 hingga 40 penari.

Pertunjukan Tari Baris 

Tari Baris Ritual dibawakan secara berkelompok yang terdiri dari 8 hingga 40 penari. Tarian ini memiliki makna sakral dan biasanya dipentaskan dalam upacara keagamaan, seperti upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.

Sering juga disebut Tari Baris Gede. Tari Baris ini sering diidentifikasi dari senjata, alat upacara yang dibawa, warna, hingga kekhasan tariannya. Seiring perkembangannya, tari baris muncul variasi baru yaitu tari baris tunggal. 

Tarian ini dibawakan satu atau dua penari dan lebih menekankan aspek estetik tidak untuk keagamaan. Gerakan dalam Tari Baris mengekspresikan karakteristik prajurit yang gagah berani, dengan ekspresi wajah yang berubah-ubah.

Secara keseluruhan, tari baris ini dianggap khas dari karakter laki-laki yang kuat. Saat ini di Bali, terdapat beragam jenis tari baris yang jumlahnya mencapai 40 jenis. Setiap jenis tari baris umumnya diberi nama sesuai ciri khasnya. 

Berbagai varian Tari Baris terus dikembangkan dan dipentaskan dalam berbagai acara, baik ritual maupun non-ritual, untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya ini.

Saat ini, Tari Baris tidak hanya menjadi simbol ketangguhan prajurit Bali. Tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Bali hingga saat ini. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Perjalanan Sejarah 3 Abad Masjid Agung Kota Kediri

New York Times Soroti Yogyakarta sebagai Pusat Alam Semesta

Ayam Kalasan, Sajian Dengan Guyuran Air Kepala

Uta Kelo dan Duo Sole, Kuliner Tradisional Khas Palu

Camilan Tradisional Ampo Tuban akan Berstatus Warisan Budaya

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sejarah Wayang Potehi, Warisan Budaya Tiongkok di Nusantara
Next Article Taman Sari Yogyakarta, Destinasi Wisata Pemandian Para Sultan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?