Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok, NTB akan menerapkan sistem pembayaran nontunai (cashless payment) di 15 destinasi wisata alam nonpendakian mulai 1 Februari 2025.
Pengumuman ini melalui Instagram @btn-gn-rinjani. Kebijakan ini sejalan arahan Menteri Kehutanan dan Memorandum Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE).
Sistem pembayaran, menggunakan aplikasi “eRinjani Non Pendakian”, yang diunduh di Play Store.
Melalui keterangan yang diunggah di instagram, inovasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan sekaligus mendukung pariwisata berbasis teknologi yang lebih efisien, transparan, dan ramah lingkungan.
“Inovasi ini tidak hanya mempermudah wisatawan. Itu memang cashless banyak menguntungkan kita. Salah satunya menghindari kebocoran-kebocoran,” kata Yarman dikutip dari detikBali.
Lebih lanjut, yaman menambahkan bahwa sistem ini juga berfungsi untuk menertibkan pendataan pengunjung serta mengurangi penggunaan kertas tiket.
Baca juga: Danau Segara Anak, Magnet Wisata di Ketinggian Rinjani
Sebanyak 15 destinasi wisata nonpendakian di kawasan TNGR yang akan menerapkan sistem ini meliputi;
Air Panas Sebau, Bukit Savana Propok, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mangkusakti, Air Terjun Mayung Polak, Bonong Bike Park, Bukit Gedong, Bukit Malang, Jalur Sepeda Bukit Telu, Joben Evergreen, Pemandian Otak Kodeq Jobe, Tangkok Adeng, Telaga Biru, Tereng Wilis dan Ulem-Ulem.
Yarman memastikan bahwa aplikasi eRinjani Non Pendakian telah melalui uji coba di sejumlah destinasi dan dinyatakan berjalan lancar. “Jika ditemukan kekurangan, kami akan segera melakukan perbaikan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa penerapan sistem ini akan dilakukan serempak di seluruh destinasi nonpendakian. Petugas khusus akan ditempatkan untuk memastikan pengawasan dan membantu wisatawan dalam proses pembayaran.
Dengan sistem baru ini, Taman Nasional Gunung Rinjani berharap mampu memberikan pengalaman wisata yang lebih modern, nyaman, dan ramah lingkungan bagi para pengunjung.