By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Taman Putroe Phang, Dari Warisan Sultan jadi Wadah Kreativitas
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Taman Putroe Phang, Dari Warisan Sultan jadi Wadah Kreativitas
Pariwisata

Taman Putroe Phang, Dari Warisan Sultan jadi Wadah Kreativitas

Achmad Aristyan
Last updated: 05/01/2025 13:44
Achmad Aristyan
Share
Taman Putroe Phang yang saat ini jadi lokasi untuk berbagai kegiatan masyarakat. Foto: maa.acehprov.go.id
SHARE

Taman Putroe Phang di Banda Aceh tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah Kesultanan Aceh, tetapi juga ruang publik yang kini dimanfaatkan generasi muda untuk mencurahkan kreativitas.

Bagi masyarakat umum, taman ini menjadi tempat rekreasi keluarga yang murah meriah dan penuh kenyamanan.  Namun, di balik fungsinya sebagai ruang publik modern, Taman Putroe Phang menyimpan jejak kejayaan era Kesultanan Aceh.

Taman ini merupakan bagian dari kompleks megah Istana Dalam Darud Dunya, yang dulunya berdiri megah di sepanjang Sungai Krueng Daroy. 

Melansir dari maa.acehprov.go.id, kompleks ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda sebagai pusat pemerintahan dan simbol kejayaan Kesultanan Aceh.  

Warisan Kompleks Istana  

Ketika pasukan Belanda menyerang Koetaradja (kini Banda Aceh), sebagian besar kompleks istana hancur. Banyak peninggalan bersejarah yang rusak akibat serangan pasukan Belanda. 

Kini, hanya sedikit yang tersisa untuk menggambarkan kemegahan istana yang dahulu mampu menampung hingga 800 pasukan gajah. K

ondisi asli kompleks ini hanya dapat dilacak melalui catatan utusan asing dan karya sastra kuno seperti “Bustanus Salatin” karya Nuruddin Ar-Raniri. Dalam catatan utusan Kerajaan Prancis, luas Istana Dalam Darud Dunya mencapai lebih dari dua kilometer persegi.  

Keindahan Taman Ghairah  

Melansir dari Detik, di dalam kompleks istana ini terdapat Taman Ghairah, sebuah taman megah yang dibangun Sultan Iskandar Muda sebagai hadiah untuk permaisurinya, Putroe Phang.

Taman ini memiliki luas sekitar 1,5 kilometer persegi dan dihiasi berbagai elemen seperti miniatur sungai, air terjun, pantai buatan, kolam, serta balai tempat beristirahat.  

Salah satu peninggalan yang masih dapat disaksikan di taman ini adalah “Pinto Khop”, sebuah gerbang ikonik yang menjadi penghubung antara istana dengan taman.

Gerbang ini memiliki desain arsitektur khas, dengan lengkungan busur yang dihiasi ornamen sulur. 

Bagian atasnya berbentuk kelopak berlapis tiga, dengan puncak menyerupai mahkota yang mirip dengan Gunongan, sebuah monumen cinta lainnya dari Sultan Iskandar Muda untuk Putroe Phang.  

Jejak Sejarah yang Hilang  

Dilansir dari indonesia.go.id, kini area yang mencakup Taman Putroe Phang juga meliputi Gunongan, Kandang Baginda (makam Sultan Iskandar Tsani dan Sultanah Safiatuddin), sebagian Peucot Kerkhoff, Kandang 12, Tamansari, hingga Museum Tsunami. 

Banyak detail dari taman ini telah hilang seiring perjalanan waktu, seperti kolam dan balai yang pernah menjadi bagian integral dari Taman Ghairah.  

Meski banyak elemen sejarahnya telah hilang, Taman Putroe Phang tetap menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Selain sebagai simbol kejayaan masa lalu, taman ini kini berfungsi sebagai ruang publik yang mendukung berbagai kegiatan seni dan budaya generasi muda. 

You Might Also Like

Tarif Kunjungan ke Galeri Nasional Disesuaikan

Panorama Pantai Batu Hijau Penggajawa Siap Mendunia

Mengapa Dark Tourism Penting Bagi Generasi Muda Indonesia?

Akses Wisata ke Nepal van Java di Magelang Kini Lebih Nyaman

Mencicipi Kopi Berkualitas Di Agrowisata Kayumas

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Legenda Keke Panagian, Melanggar Aturan Demi Impian
Next Article Benteng Keraton Buton, Bangunan Pertahanan Terluas di Dunia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?