Untuk melestarikan budaya dan kesenian Tidore untuk dikenal lebih luas oleh masyarakat, Sanggar Rau parada menggelar Launching Art Performance tari Legu-Legu yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Kota Tidore, Rabu (12/2/2025).
Launching Art Performance Legu-Legu yang dipersembahkan oleh sanggar Rau parada ini di launching Wakil Wali Kota Tidore Ismail Dukomalamo, diwakili Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan Ismail Dukomalamo yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Mengawali sambutan Wakil Wali Kota, Ismail Dukomalamo mengapresiasi Sanggar Seni Rau Parada yang telah berupaya mengenalkan tarian tradisional Legu-Legu kepada masyarakat luas.
Harapannya upaya ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat identitas dan kebanggaan sebagai masyarakat Tidore Kepulauan dan Maluku Utara.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada Sanggar Seni Rau Parada yang telah Roadshow di empat Kabupaten/Kota, yakni Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, dan Kabupaten Halmahera Tengah, ” kata Ismail yang juga ingin Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara semakin dikenal di kancah seni dan budaya dunia.
Baca juga: Tari Salai Jin, Kesenian Tradisional Ternate yang Sarat Nilai Magis
Ismail juga berharap, Tarian Legu-Legu dapat didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda di Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan sehingga ini merupakan langkah besar dalam upaya pelestarian budaya daerah.
“Saya juga berharap semakin banyak tarian-tarian khas daerah kita yang bisa didaftarkan, karena ini adalah kebanggaan bagi kita semua,” kata Ismail dikutip dari Infopublik.id, Sabtu, 15 Februari 2025.
Sementara, Sesepuh sanggar Rau Parada yang juga sekaligus Wakil Wali Kota Tidore terpilih periode 2025-2030 Ahmad Laiman mengharapkan, para komunitas di Kota Tidore dapat bersinergi dengan Pemerintah Daerah.
“Sebagai penasehat Sanggar Rau mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah serta komunitas di Kota Tidore untuk bersinergitas mempromosikan serta memajukan kebudayaan dan seni Kota Tidore untuk dikenal masyarakat luas,” kata Ahmad Laiman.
Sementara, Penanggung Jawab kegiatan Sahril Toduho mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya dan kesenian tradisional baik itu musik tradisional maupun tarian tradisional.
Hal ini juga untuk mendukung 10 Obyek Pengembangan Kebudayaan di Indonesia sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan diantaranya, Bahasa Daerah, Tradisi dan Ritual, Kesenian dan Kerajinan, Pakaian Adat, Makanan khas, Tarian Tradisional, Musik Tradisional, Sastra Daerah, Arsitek Tradisional dan Festival Budaya.
Sahril menambahkan, Kota Tidore belum ada satupun tarian tradisional yang menjadi warisan budaya tak benda, sehingga kemudian dijadikan sebagai referensi bagi tarian tradisional Legu – legu Sanggar Seni Rau Parada untuk didaftarkan sebagai Warisan budaya Tak Benda Kota Tidore kepulauan.
“Kami butuh dukungan dari komunitas seni dan budaya maupun dukungan dari pemerintah kota dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, muda-mudahan dapat terwujud sehingga dapat mengangkat nama baik dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan lebih khusus lagi nama baik dari Kota Tidore Kepulauan,” kata Sahril.
Kegiatan itu juga dihadiri Ketua I Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan Ny. Hj Rahmawati Muhammad Sinen, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Tidore Ny. Nuraen Ismail Dukomalamo.
Sesepuh sanggar Rau Parada yang juga sekaligus Wakil Wali Kota Tidore terpilih periode 2025-2030 Ahmad Laiman bersama Ny. Sumiyati Ahmad Laiman, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Staf Ahli Wali Kota, Pimpinan OPD serta Rekan-rekan seniman dan budayawan serta komunitas sanggar seni Kota Tidore.
Kegiatan itu diakhiri performa tarian dari para komunitas sanggar di Kota Tidore Kepulauan.