Kisah tentang asal-usul dan misteri Telaga Ranjeng di Jawa Tengah menyimpan banyak hal yang menarik untuk disimak. Terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, telaga ini telah lama menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan. Dikelilingi oleh pepohonan lebat dan pemandangan alam yang asri, Telaga Ranjeng menghadirkan suasana yang tenang dan misterius.
Namun, keindahan yang terpancar dari Telaga Ranjeng menyimpan cerita menarik di baliknya. Terletak di kaki Gunung Slamet, telaga ini dikelilingi oleh hutan damar dan pinus, menambah suasana alami yang menenangkan. Selain menjadi tujuan wisata, Telaga Ranjeng juga diakui sebagai kawasan cagar alam, sehingga keanekaragaman hayatinya terjaga dengan baik.
Salah satu hal yang menambah daya tarik Telaga ini adalah ribuan ikan lele yang hidup bebas di dalamnya. Meskipun telaga ini bukan tempat budidaya ikan, ikan-ikan lele tersebut berkembang biak secara alami. Masyarakat setempat mempercayai bahwa mengambil ikan dari telaga ini akan mendatangkan malapetaka. Kisah mistis yang sering diceritakan adalah tentang seorang pengunjung yang membawa pulang ikan dari telaga, kemudian jatuh sakit. Hanya setelah ikan tersebut dikembalikan ke telaga, orang tersebut sembuh.
Percaya atau tidak, cerita ini dianggap berfungsi untuk menjaga kelestarian Telaga dan melindungi ekosistem ikan di dalamnya. Wisatawan yang datang pun dapat merasakan pengalaman unik dengan memberi makan ikan-ikan lele menggunakan roti, yang tersedia untuk dibeli di sekitar lokasi.
Dengan suasana sejuk, pepohonan yang rimbun, serta pemandangan telaga yang menenangkan, Telaga Ranjeng menjadi tempat yang tepat untuk dikunjungi bersama keluarga atau teman. Wisata alam yang berpadu dengan misteri lokal ini tentu saja memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung.
Selain daya tarik alami dan cerita mistis yang menyelubungi Telaga ini, ada beberapa hal yang membuat telaga ini semakin menarik untuk dijelajahi.
Pertama, Telaga Ranjeng memiliki kedalaman yang mencapai sekitar 10 meter di beberapa titik, menjadikannya sebagai salah satu telaga dalam di kawasan Brebes. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, telaga ini bukan hanya dihuni oleh ikan lele, melainkan juga oleh makhluk gaib yang menjaga keseimbangan alamnya. Sosok penjaga tersebut sering dikaitkan dengan mitos lokal tentang roh halus yang bertugas melindungi tempat-tempat suci seperti telaga ini.
Kedua, Telaga Ranjeng juga disebut sebagai salah satu tempat yang sakral bagi para peziarah. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk berziarah dan berdoa. Masyarakat percaya bahwa berdoa di telaga ini dapat membawa berkah dan keselamatan, khususnya bagi mereka yang memiliki niat baik.
Selain itu, kawasan sekitar Telaga Ranjeng menawarkan beberapa jalur trekking yang mengarah ke Gunung Slamet. Para pendaki yang berpengalaman sering kali menjadikan telaga ini sebagai salah satu titik peristirahatan sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Hutan pinus yang rimbun dan suasana yang sejuk menjadikan pengalaman trekking di sekitar Telaga Ranjeng sangat menenangkan dan cocok bagi para pencinta alam.
Dari sisi budaya, Telaga Ranjeng juga kerap menjadi lokasi kegiatan budaya lokal, seperti ritual adat atau pertunjukan seni tradisional. Beberapa waktu dalam setahun, komunitas sekitar menggelar acara selamatan atau doa bersama untuk menjaga keselamatan dan kemakmuran wilayah tersebut. Acara-acara ini biasanya melibatkan upacara sesajen, yang dipersembahkan kepada penghuni gaib telaga.
Dengan adanya aspek-aspek spiritual, budaya, dan keindahan alam, Telaga Ranjeng tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menawan, tetapi juga tempat yang penuh dengan nilai historis dan tradisi. Bagi wisatawan yang menyukai pengalaman yang kaya akan cerita rakyat dan suasana mistis, Telaga Ranjeng adalah destinasi yang layak dikunjungi. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube/Pbia 23)