By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Titik Nol Kilometer Merauke, Monumen Penanda Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Titik Nol Kilometer Merauke, Monumen Penanda Indonesia
Pariwisata

Titik Nol Kilometer Merauke, Monumen Penanda Indonesia

Achmad Aristyan
Last updated: 28/10/2024 02:26
Achmad Aristyan
Share
3 Min Read
Titik Nol Kilometer Merauk papua
Titik Nol Kilometer Merauke sebagai monumen ujung timur di Indonesia. Foto: wikimedia commons/Marwan Mohamad
SHARE

Berada di Titik Nol Kilometer Merauke, Papua, yang dekat dengan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, membawa pengunjung ke ujung paling timur Indonesia. Di sini, terdapat sebuah monumen besar bertuliskan “0 Km Merauke-Sabang,” simbol yang menandai awal dari bentangan panjang Indonesia, dari ujung timur ke barat.

Saat berkunjung ke Merauke, jangan lewatkan Monumen Kapsul Waktu, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 November 2018. Monumen ini berada di Alun-alun Klp Lima, Merauke, dan berfungsi sebagai wadah impian generasi muda Indonesia, yang terkumpul dalam sebuah kapsul waktu. Kapsul ini berisi harapan yang ditulis pada tahun 2015 dan dijadwalkan untuk dibuka pada tahun 2085, memberikan simbol kepercayaan akan masa depan yang cerah bagi bangsa ini.

Baca Juga: Menyaksikan Kangguru Mini di Taman Nasional Wasur, Papua

Bangunan Monumen Kapsul Waktu ini berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare dan sarat akan nilai budaya Papua, dengan desain menara yang terinspirasi dari menara perang khas Suku Dani. Akses menuju puncak monumen ini melalui 105 anak tangga yang landai, yang memungkinkan pengunjung menikmati pengalaman menuju puncaknya secara bertahap. Monumen ini memiliki lima pintu masuk yang melambangkan lima suku asli penjaga tugu kapsul waktu di Merauke, yaitu Suku Muyu, Malind, Mandobo, Auyu, dan Mappi.

Di bagian dalamnya, monumen ini dilengkapi dengan relief perjalanan sejarah bangsa Indonesia, kebudayaan Papua, serta nilai-nilai Pancasila. Monumen ini memiliki ukuran lebar 17 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter—angka-angka yang dirancang khusus untuk merepresentasikan tanggal kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus 1945, yang menambah makna kebangsaan pada struktur ini.

Baca Juga: Menggali Makna Tradisi Bakar Batu Masyarakat Papua

Selain titik nol dan Monumen Kapsul Waktu, pengunjung juga bisa mengeksplorasi Taman Nasional Wasur di Kecamatan Sota, Merauke. Di taman nasional ini, selain menyaksikan kehidupan kanguru khas Papua, pengunjung juga dapat melihat kehidupan suku-suku asli yang menghuni kawasan ini, seperti Suku Kanume, Yeinan, Marori Menge, dan Marind. Wasur menjadi salah satu contoh konservasi alam dan budaya lokal yang tetap lestari di Merauke. 

Titik Nol Kilometer Merauke, Monumen Kapsul Waktu, dan Taman Nasional Wasur adalah tiga tempat yang memperlihatkan kekayaan alam, sejarah, dan budaya dari Merauke, mengingatkan kita akan kebesaran Indonesia dari Sabang hingga Merauke. (Sumber: indonesia.go.id)

You Might Also Like

Tugu Ali Anyang, Monumen Perjuangan Pahlawan Dayak

Lembah Harau, Pesona “Desa Konoha” Di Indonesia

Rekam Jejak Perjuangan Rakyat Sukabumi di Gedung Juang 45 

Bandung Destinasi Wisata Pilihan Wisatawan

6 Pilihan Kegiatan Wisata Menarik untuk Liburan Akhir Tahun

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article tari piring Rahasia ‘Kekebalan’ Penari Tari Piring: Mistik atau Teknik?
Next Article Menengok ‘Dunia Lain’ di Desa Wisata Nangorak Sumedang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?