By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Totopong, Ikat Kepala Khas Orang Sunda
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Totopong, Ikat Kepala Khas Orang Sunda
Warisan Budaya

Totopong, Ikat Kepala Khas Orang Sunda

Ridwan
Last updated: 16/10/2024 15:00
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Totopong bisa dikatakan sebagai blangkonnya orang Sunda. Tutup kepala ini memiliki tujuh variasi bentuk yang memiliki keunikannya masing-masing. Saat ini totopong bisa dipakai oleh pria dari berbagai kalangan, mulai pegawai pemerintah, ulama atau masyarakat biasa. 

Jika masyarakat Jawa Tengah terkenal akan blangkon dan Bali mengenal udeng, maka masyarakat Sunda mengetahui totopong. Pada 2012 lalu, totopong secara resmi diperkenalkan oleh Pemerintahan Kota Bogor kepada turis mancanegara sebagai salah satu ciri khas baru bagi masyarakat Sunda Bogor.

Kata iket berasal dari bahasa Sunda yang berarti “ikat” atau “ikatan”. Dulunya tutup kepala ini berfungsi mencerminkan kelas dalam masyarakat. Penggunaannya berkaitan dengan keagamaan, upacara adat, dan status sosial tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap memegang peranan dalam suatu kelembagaan.

Totopong pada dasarnya merupakan kain batik bermotif Sunda berbentuk persegi dengan ukuran 50×50 cm yang diikatkan dengan berbagai bentuk. Terdapat tujuh variasi bentuk dalam totopong, yaitu barambang semplak, parekos nangka, parekos jengkol, tutup liwet, lohen, porten, dan kole nyangsang.

Makna dan Filosofi Iket

Tutup kepala ini bukan hanya sekedar kain yang diikatkan ke kepala, namun memiliki makna yang lebih dalam. Dulunya iket merupakan warisan orang tua kepada anaknya yang dibuat sendiri karena memiliki doa di balik motif dan corak tersebut. 

Iket dikenal dengan Opat Kalima Pancer karena memiliki empat sisi dan satu persegi empat di tengah. Hal tersebut menggambarkan jati diri yang ada pada setiap diri manusia yaitu api, air, angin, dan udara serta diri.

Api sebagai sumber amarah, maka kita harus mampu meredamnya. Air selalu rendah hati melihat setiap yang berada di bawah kita. Udara meskipun tidak terlihat memberikan kesejukan kepada sesama. Tanah adalah asal mula manusia diciptakan. 

Totopong  memiliki nilai lebih dalam proses pembentukannya diperlukan kejelian, keterampilan, ketekunan, kesabaran, dan rasa estetika yang tinggi dari pemakainya. Dulunya iket kepala ini selain dipakai dalam kegiatan sehari-hari juga berfungsi sebagai bentuk penghormatan terhadap kedudukan seorang pria. 

Selain itu juga sebagai simbol status sosial pria yang ditunjukkan melalui model dan jenis kain yang digunakan. Seiring berkembangnya zaman, fungsi Iket Sunda lebih beragam yaitu, sebagai ciri khas etnis Sunda, dipakai ketika memakai pakaian adat atau pertunjukan dan lainnya. Pemakainya juga dari semua kalangan. (Anisa Kurniawati-Berbagai sumber)

You Might Also Like

Kolaborasi Seni, Spiritualitas dan Tradisi dalam Tari Bedaya

Tari Simo Gringsing, Tarian dari Legenda Ki Ageng Gringsing

Menyusuri Jejak Peradaban Kerajaan Galuh di Astana Gede Kawali

Rumah Limas, Simbol Status Sosial dan Prestise di Palembang

Eksistensi Anyaman Bambu Sukabumi di Tengah Dominasi Plastik

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Menggali Makna Sumbu Kosmologis Yogyakarta
Next Article Legenda Kerajaan Hindu dan Orang Basap di Kutai Kartanegara
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?