By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Reba, Cara Masyarakat Ngada Hormati Leluhur
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Reba, Cara Masyarakat Ngada Hormati Leluhur
Tradisi

Tradisi Reba, Cara Masyarakat Ngada Hormati Leluhur

Ridwan
Last updated: 24/10/2024 03:25
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Tradisi Reba bukan perayaan hura-hura berisi tari-tarian dan nyanyian semata, namun juga tradisi perhelatan spiritual yang sakral peninggalan leluhur.

Leluhur masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) percaya, alam semesta diatur dan dikuasai seorang penguasa yang mahatinggi. Masing-masing Suku di Tanah Nusa Bunga itu menyebut Sang Mahatinggi itu dengan nama berbeda.

Suku Manggarai di wilayah Barat NTT menyebutnya dengan sebutan Mori Kraeng. Orang Ngada-Bajawa memanggilnya Dewa Nitu Zale, masyarakat Ende-Lio menamai sang penguasa jagad Raya sebagai Du’a Ngga’e, Suku Maumere menjulukinya Ama P. Sedangkan masyarakat Flores Timur memanggil yang mahatinggi dengan pangilan Ama Rera Wulan.
Seluruh suku di Flores juga percaya, zat tertinggi ini mengatur dan menentukan siklus hidup manusia. Mulai dari kelahiran hingga kematian, aktivitas hidup di antara titik alfa dan omega serta awal dan akhirnya kehidupan manusia.
Akibat kepercayaan ini, seluruh suku di Flores, NTT sangat terikat dengan kuasa sang wujud tertinggi, walau mereka menyebutnya dengan nama dan sebutan berbeda.
Salah satu bentuk ekspresi hubungan vertikal antara masyarakat Flores dengan sang penguasa langit dan bumi itu, tercermin dalam pesta adat Reba yang digelar suku Ngadha-Bajawa di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Upacara Reba digelar setiap Januari hingga Februari (saat masuk musim hujan dan angin kencang) atas keputusan Kepo Wesu atau pemangku adat. Ada tujuh kampung besar di Bajawa yang merupakan satu kesatuan adat yang disebut Nua Limazua. Namun kampung adat lain – seperti Suku Nage – juga bisa menggelar upacara serupa diikuti warga dan tamu dengan mengenakan pakaian adat.
Salah satu rangkaian acara upacara Reba masyarakat Nage yaitu ritual O Luka ( atau perang melawan angin). Namun secara filosofis O Luka adalah simbol kegigihan anggota suku Nage dalam menaklukan alam demi menjamin kehidupan diri sendiri, keluarga dan seluruh masyarakat.
Tarian dan nyanyian dari upacara Reba dianggap juga sebagai perayaan syukur manusia atas panen dan hasil selama setahun. Di sisi lain, Tradisi Rebha juga menjadi momen rekonsiliasi antara sesama anak suku yang berkonflik.
Jadi, tradisi Reba bukan perayaan hura-hura berisi tari-tarian dan nyanyian semata, namun juga tradisi perhelatan spiritual yang sakral peninggalan leluhur tentang ketuhanan, kemanusiaan dan alam semesta. Saat ini, tradisi Reba telah menjadi atraksi wisata tersendiri yang unik dan menarik.

Liputan terkait tradisi Reba di NTT ini dapat Anda saksikan di Youtube: Emmanus TV

You Might Also Like

Tradisi Bambu Gila Baramasewel, Permainan Sarat Nuansa Magis

Tradisi Ngin-Angin, Prosesi Lamaran Bagi Calon Pengantin

7 Tradisi Unik Perayaan Lebaran dari Berbagai Daerah

Tari Topeng Patengteng, Tradisi Kawinkan Sumber Mata Air

Malamang, Tradisi Membuat Sajian Lamang dari Minangkabau

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Tradisi Jalur Rempah di Riau Dihidupkan Lagi
Next Article Kriyanusa 2024 Didorong Lahirkan Produk Global
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?