By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran
Tradisi

Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran

Anisa Kurniawati
Last updated: 25/11/2024 01:50
Anisa Kurniawati
Share
SHARE

Di Kabupaten Karaganyar, Jawa Tengah terdapat ritual tradisional bernama tradisi Dhukutan. Hingga kini tradisi ini masih lestari dan digelar masyarakat di Kampung Nglurah, Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu. Daerah ini berjarak  35 km dari Kota Solo dan menjadi destinasi wisata budaya.

Dahulu, Dhukutan digelar untuk merukunkan dusun karena sering tawuran yakni Nglurah Lor (Utara) dan Nglurah Kidul (Selatan).  Tradisi rutin digelar tiap Selasa Kliwon di wuku Dukut (kalender Jawa). Acara tradisi ini melibatkan para pemuda dan warga dari dua pedukuhan.

Kini prosesi Dhukutan sebagai simbol kedua desa telah kembali rukun dan membangun kebersamaan. Ritual Dhukutan ini simbol pemersatu antara kedua dusun. Kedua dusun kini selalu rukun dan hidup berdampingan.

Dukutan berlangsung di situs Candi Menggung yang merupakan leluhur Dusun Nglurah. Situs ini dikeramatkan warga Nglurah. Warga meyakini leluhur mereka – yang dipertemukan permusuhan dan diakhiri dengan perdamaian- yakni Kyai dan Nyai Menggung, bersemayam di punden itu.

Baca juga: Upacara Jembul Tulakan, Tradisi Turun-Temurun di Jepara

Warisan Budaya TakBenda

Dikutip dari Infopublik.id, Ritual Dhukutan dimulai dengan makanan dari nasi jagung yang didoaakan bersama. Usai didoakan, kemudian para pemuda yang membawa nasi jagung tersebut berputar-putar keliling desa. Kemudian melempar nasi jagung ke setiap orang yang ditemuinya. Namun akibat pelemparan itutidak ada warga yang marah atau dendam.

Upacara tradisi ini dilakukan setiap 7 bulan sekali. Tradisi dhukutan sudah dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang warga desa setempat. Saat ini, tradisi Dhukutan digelar dengan atraksi seni dari warga serta seni pertunjukkan reog, pakaian tradisional dan tarian.

Di setiap pergelaran tradisi ini, masyarakat dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan. Tradisi ini pun telah menjadi salah satu wisata budaya yang dinantikan di daerah Karangayar dan sekitarnya.

Tradisi Dhukutan saat ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada tahun 2021 bersama tradisi Mondosiyo yang juga berasal dari Kabupaten Karanganyar.

You Might Also Like

Kolaborasi Musik dan Tradisi dalam Seni Tanjidor Betawi

Menyambut Tahun Baru Islam dengan Tradisi Jenang Suran

Seni Bela Diri Langga, Di Antara Tradisi dan Mistis

Hari Kue Bulan, Cermin Budaya Warga Pontianak

Balimau Kasai, Tradisi Mandi Air Limau di Batam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Revitalisasi KCBN Muarajambi Demi Warisan Budaya Lestari
Next Article Menyaksikan Air Terjun Tiga Tingkat Talempong Yang Memikat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?