By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Jolenan, Simbol Kerukunan dan Syukuran Warga Purworejo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Jolenan, Simbol Kerukunan dan Syukuran Warga Purworejo
Tradisi

Tradisi Jolenan, Simbol Kerukunan dan Syukuran Warga Purworejo

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/02/2025 04:28
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi Jolenan hanya ada di Desa Somongari dan telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda tahun 2016. Foto: purworejokab.go.id
SHARE

Setiap dua tahun sekali, warga Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar tradisi Jolenan. Tradisi ini digelar sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi. 

Nama “Jolenan” berasal dari kata “jolen” dalam bahasa Jawa. Kata ini memiliki makna “ojo kelalen” atau “jangan lupa.” Filosofi ini mengajarkan agar masyarakat selalu mengingat Tuhan yang telah memberikan rezeki berupa hasil pertanian dan kesehatan. 

Acara ini diselenggarakan pada hari Selasa Wage di bulan Sapar dalam kalender Jawa dan telah berlangsung turun-temurun sejak zaman kolonial Belanda. Tradisi ini juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan antar warga.

Prossesi Arak-arakan Jolenan

Jolenan dilaksanakan setiap dua tahun sekali, bertempat di desa Kelahiran WR Supratman yaitu Desa Sommongari. Jolen sendiri terbuat dari rangka bambu berbentuk piramida yang dihiasi berbagai makanan dan hasil panen.

Makan itu seperti tumpeng, ayam panggang, tempe bacem, serta gorengan seperti ledre, rengginang, dan geblek. Di puncaknya, terdapat buah-buahan khas seperti durian, manggis, dan rambutan.

Jolen dibuat di setiap lingkungan RT yang kemudian diarak di Balai Desa Somongari untuk bersama-sama dilakukan kirab. Sebelum prosesi arak-arakan dimulai, seluruh jolen atau gunungan hasil bumi dikumpulkan di halaman balai desa. 

Arak-arakan jolen dimulai dari balai desa dan berkeliling sejauh empat kilometer melintasi berbagai pedukuhan di Somongari. Perjalanan ini diiringi kesenian tradisional, seperti jaran kepang, reog, incling, ndolalak, dan hadroh, yang semakin memeriahkan suasana. 

Setibanya di Pesarean Eyang Kedhono-Kedhini, dilakukan ritual kenduri dan doa bersama. Kemudian jolen diperebutkan warga, mereka meyakini bahwa bagian dari jolen dapat membawa berkah.

Puncak Perayaan dan Hiburan Rakyat

Setelah prosesi utama selesai, dilanjutkan pentas seni tayub hingga dini hari. Tayub dalam bahasa Jawa berarti “ditata supaya guyub,” simbol keharmonisan dan kebersamaan masyarakat. 

Selain tayub, malam selanjutnya juga dimeriahkan dengan pertunjukan hiburan rakyat seperti orkes dangdut. Tradisi Jolenan yang hanya ditemukan di Desa Somongari telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2016. 

Dengan tagline “Perbawa Adiluhung Kaloka,” Jolenan mencerminkan karakter budaya yang luhur dan dikenal luas. Harapannya, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dipromosikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Upacara Bekakak, Tradis Yang Masih Lestari

Menyaksikan Manten Kucing, Tradisi Yang Mulai Ditinggalkan

Upacara Belian Tradisi Pengobatan Suku Petalangan

Mandok Hata, Tradisi Suku Batak Rayakan Malam Tahun Baru

Ritual Kebo-Keboan di Banyuwangi, Simbol Hormati Dewi Sri

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menyaksikan Gerakan Dansa Tentara Belanda dalam Tari Dolalak
Next Article Perjalann Panjang Perpustakaan Klenteng Hok An Kiong Magelang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?