By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Memitu, Syukuran 7 Bulan Ibu Hamil Di Indramayu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Memitu, Syukuran 7 Bulan Ibu Hamil Di Indramayu
Tradisi

Tradisi Memitu, Syukuran 7 Bulan Ibu Hamil Di Indramayu

Anisa Kurniawati
Last updated: 28/12/2024 06:08
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi Memitu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Foto: Tribun News
SHARE

Tradisi Memitu yaitu syukuran bagi ibu hamil saat usia kandungannya memasuki 7 bulan yang hingga kini masih dilestarikan masyarakat Kabupaten Indramayu.

Tradisi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Tradisi ini dilaksanakan pada saat kehamilan seorang wanita memasuki usia tujuh bulan. Biasanya hanya anak pertama saja yang menggelar tradisi memitu.

Tujuan utama dari tradisi memitu adalah untuk mendoakan keselamatan ibu dan bayi yang ada dalam kandungannya. Selain itu, tradisi ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan keluarga dan masyarakat melalui doa bersama, ritual, dan makan bersama.

Rangkaian Acara Memitu

Tradisi memitu terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, dimulai dengan ritual siraman atau mandi suci. Saat tahap siraman sang ibu memakai untaian bunga melati yang dirajut menyerupai baju, ataupun kain kemben. 

Ibu hamil dimandikan kerabat dan keluarnya dengan air kembang. Air yang digunakan selain dicampur dengan bunga tujuh rupa, juga berasal dari tujuh sumber mata air. Sembari dimandikan juga dibacakan doa yang dipimpin tokoh agama atau sesepuh desa.

Uniknya, proses siraman dilakukan di ruangan khusus yang terbuat menyerupai sekat dengan bahan utama berupa bambu dan kain batik. Ruangan ini berbentuk persegi dengan ukuran 2×1 meter. Disekelilingnya dilingkarkan kain batik dan bagian atasnya dihiasi kertas atau kain warna-warni, bunga, serta bendera merah putih. 

Siraman dilakukan bergantian dengan kerabat dan keluarga. Air kembang itu disiramkan ke kepala sang ibu secara berulang kali hingga ibu berganti kain sebanyak tujuh kali.

Di beberapa desa, setelah siraman dilakukan maka akan dibagikan berkat nasi atau jenang kepada tamu. Maknanya sebagai simbol berbagi rezeki dan kebahagiaan.

Tradisi memitu bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam. Dalam tradisi ini, tidak hanya mendoakan agar sang ibu dapat melahirkan dengan selamat. 

Akan tetapi, memitu juga mendoakan janin yang ketika dilahirkan bisa turut menjadi pribadi yang luhur di masa depan serta berguna bagi nusa dan bangsa.

You Might Also Like

Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia

Mandok Hata, Tradisi Suku Batak Rayakan Malam Tahun Baru

Tradisi Pasar Tambak di Sragen, Pembeli Dilarang Menawar

Karapan Sapi, Merawat Seni Tradisi Asli Madura

Batapung Tawar, Tradisi Perayaan Kebahagiaan Keluarga Banjar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Jejak Kreativitas Augustin Sibarani di Dunia Karikatur Indonesia
Next Article kERETA CEPAT WHOOSH Tips Praktis Naik Kereta Cepat Whoosh dari Jakarta ke Bandung
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?