Jepara, meskipun termasuk salah satu kabupaten kecil di daerah Pantura, seringkali terlewatkan dalam peta wisata Indonesia. Banyak orang hanya mengenalnya sebagai tempat lahir R.A. Kartini, pahlawan wanita Indonesia. Namun, daya tarik Jepara jauh lebih kaya dibanding sekadar menjadi “Kota Kelahiran Kartini.” Kabupaten ini menyimpan berbagai potensi wisata yang menunggu untuk dijelajahi.
Selain dikenal sebagai tempat lahir R.A. Kartini, Jepara juga merupakan pusat ekspor bahan baku mebel berkualitas tinggi. Menurut data dari Kompas.com, nilai ekspor mebel dari Jepara mencapai 177,03 juta dollar AS dengan volume mencapai 53,65 juta kg. Namun, Jepara tidak hanya berkontribusi dalam dunia furnitur. Daerah ini juga menyuguhkan beragam destinasi wisata yang memikat, dari keindahan alam hingga warisan budaya yang bersejarah.
- Wisata Sejarah
Jepara dikenal sebagai tempat lahirnya R.A. Kartini, sehingga tidak mengherankan jika banyak situs bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Anda bisa menjelajahi jejak-jejak sejarah Kartini dengan mengunjungi Museum R.A. Kartini yang menyimpan berbagai barang peninggalan dari masa lalu.
Selain museum, Anda juga dapat mengunjungi Pendopo Jepara yang menjadi saksi bisu kehidupan Kartini. Tempat ini dulunya merupakan rumah Kartini, di mana dia merumuskan ide-ide tentang emansipasi perempuan.
Satu lagi destinasi bersejarah yang wajib dikunjungi adalah Benteng Portugis di Desa Banyumanis. Benteng ini dibangun oleh Sultan Agung dan bangsa Portugis sebagai bentuk kerjasama melawan VOC pada masa penjajahan.
- Wisata Alam
Keindahan alam Jepara sangat melimpah. Anda dapat menemukan pantai, bukit, air terjun, hingga gunung. Salah satu destinasi yang banyak diminati wisatawan adalah Pantai Blebak. Pantai ini tidak hanya dikenal dengan pasir putihnya yang bersih, tetapi juga dikelilingi pemandangan sawah dan hutan mangrove. Tempat ini cocok untuk bersantai sambil menikmati matahari terbenam yang indah.
Salah satu ikon wisata alam Jepara adalah Pulau Karimun Jawa. Meskipun jaraknya agak jauh dan memerlukan perjalanan menggunakan kapal selama 3-5 jam, keindahan alamnya, terutama bawah laut yang masih terjaga, menjadi magnet bagi banyak wisatawan.
- Wisata Budaya
Jepara juga kaya akan tradisi budaya. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Lomban Kupatan, yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai warisan budaya tak benda nasional. Tradisi ini dilakukan seminggu setelah Lebaran dengan menenggelamkan kepala kerbau ke laut sebagai simbol rasa syukur atas keselamatan dan keberkahan.
- Wisata Kuliner
Kuliner Jepara menawarkan banyak pilihan yang menggugah selera, salah satunya lontong krubyuk. Berbeda dari lontong pada umumnya, lontong khas Jepara ini disajikan dengan kuah kaldu daging sapi, suwiran daging ayam rebus, tauge setengah matang, dan seledri.
Tak hanya lontong krubyuk, Anda juga bisa mencicipi kuliner khas lainnya seperti horok-horok, kuluban, dan adon-adon coro, sebuah minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah khas.
Tertarik untuk menghabiskan waktu lebih lama di Jepara? Kabupaten ini menanti untuk Anda jelajahi lebih jauh! (Achmad Aristyan – Sumber: kemenparekraf.go.id)