Nasi Krawu adalah salah satu kuliner khas yang menggambarkan kekayaan tradisi Kota Gresik, Jawa Timur. Di kota berjulukan kota Wali ini, dikenal memiliki beragam tradisi kuliner.
Nasi Krawu salah satunya yang menjadi ikon yang menonjol berkat keunikan rasa serta bahan-bahan lokal yang digunakan.
Hidangan ini dikenal karena perpaduan sempurna antara nasi pulen dan lauk pauk yang didominasi daging sapi. Uniknya, nasi krawu memiliki kadar minyak yang cukup tinggi, memberikan sensasi gurih dan kaya rasa yang sulit dilupakan.
Nama “krawu” konon berasal dari kata “krawukan,” yang berarti mengambil nasi atau lauk dengan jari tangan secara langsung, tanpa bantuan sendok atau alat lainnya. Tradisi ini menekankan nilai-nilai kesederhanaan dan kedekatan dengan budaya makan tradisional.
Kaya Bumbu
Dalam penyajiannya, nasi khas Krawu dihidangkan di atas daun pisang yang menambah aroma khas dan cita rasa alami.
Menu ini terdiri dari nasi yang hangat dan lauk utama berupa daging sapi yang diolah dengan bumbu semur hingga empuk, kemudian disuwir-suwir halus. Bagian lain yang kerap ditambahkan adalah jerohan sapi yang dimasak hingga kaya akan bumbu.
Salah satu komponen penting dalam nasi ini adalah “srundheng” atau kelapa parut yang dimasak dengan bumbu khas hingga kering. Dalam hidangan ini, srundheng terdiri dari tiga variasi, masing-masing memberikan cita rasa yang unik:
- Krawu: Berwarna merah dan memiliki cita rasa pedas, cocok untuk penikmat makanan dengan sentuhan rempah yang kuat.
- Abon: Berwarna kuning dan memiliki rasa manis, sering dijadikan pelengkap untuk menyeimbangkan rasa keseluruhan hidangan.
- Mangot: Dibuat dari kelapa tumbuk yang dicampur dengan kluwak, menciptakan rasa gurih yang mendalam dan kaya.
Hidangan ini juga disertai dengan sambal terasi pedas pekat yang menambah kelezatan, memberikan sensasi pedas yang khas.
Budaya Pesisir
Sejarah nasi khas di Gresik berkaitan erat dengan budaya masyarakat pesisir yang mengutamakan penggunaan bahan-bahan lokal.
Daging sapi sebagai lauk utama dalam nasi krawu dipilih karena melambangkan kemakmuran. Sedangkan penggunaan daun pisang sebagai alas makanan menunjukkan kedekatan masyarakat dengan alam dan kesederhanaan hidup.
Kelezatan rasa yang kaya, aroma daun pisang yang khas, serta sentuhan srundheng yang menggugah selera menjadikan nasi krawu sebagai hidangan ikonik yang patut untuk dicicipi setiap kali berkunjung ke Gresik. (Dari berbagai sumber)