By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mandok Hata, Tradisi Suku Batak Rayakan Malam Tahun Baru
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Mandok Hata, Tradisi Suku Batak Rayakan Malam Tahun Baru
Tradisi

Mandok Hata, Tradisi Suku Batak Rayakan Malam Tahun Baru

Anisa Kurniawati
Last updated: 26/12/2024 07:56
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi Mandok Hata. Foto: Kemenparekraf.go.id
SHARE

Perayaan tahun baru identik dengan berkumpul bersama keluarga, teman, ataupun pasangan. Seperti juga Suku Batak di Sumatera Utara yang memiliki tradisi mandok hata untuk merayakan tahun  baru. 

Secara harfiah, Mandok Hata, berarti “mengucapkan kata-kata”. Tradisi ini umumnya dilakukan dalam acara keluarga atau adat sebagai bentuk penyampaian pesan, harapan, dan doa yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok tertentu. 

Pesta Kembang Api

Tradisi ini mencerminkan nilai kekerabatan, penghormatan, serta keakraban dalam suku Batak. Biasanya dilakukan di depan keluarga saat malam pergantian tahun baru. 

Dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, tanggal 31 malam di bulan Desember, suku Batak yang beragama Kristen setelah mengikuti ibadah di gereja mereka berkumpul bersama. Sembari menunggu malam pergantian tahun, diadakan makan malam bersama dan bernyanyi.

Saat pukul 12 malam tiba, pergantian tahun baru dirayakan dengan pesta kembang api. Setelah itu, semua anggota keluarga berkumpul bersama dan memulai acara ibadah pergantian tahun. Rangkaian acara ini dimulai dari ibadah dari gereja baru dilanjutkan mandok hata. 

Baca juga: Senjata Tradisional Rencong, Kebanggaan dan Identitas Aceh

Prosesi Mandok Bata 

Mandok Hata dimulai dari anggota keluarga paling muda hingga ditutup kepala keluarga. Setiap anggota keluarga menyampaikan pesan, doa, maaf, dan harapan ke pihak yang menjadi fokus acara. 

Bagi masyarakat Batak, tradisi mandok hata memiliki makna yang mendalam. Tidak hanya sekadar berkata-kata, bagi anak muda, moment ini menjadi kesempatan untuk mengucapkan hal-hal yang selama ini mengganjal atau belum disampaikan ke orang yang lebih tua.

Sedangkan, bagi orang tua, tradisi ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan setiap anggota keluarga harus mempersiapkan kata-kata yang akan diucapkan.

Tak hanya itu, mandok hata juga menjadi ajang saling mengingatkan dan memberikan nasehat dari saudara yang lebih tua ke yang muda atau sebaliknya. Mandok hata tidak hanya diikuti oleh keluarga inti saja, tetapi juga bersama keluarga besar dari ayah atau ibu.

Setelah acara selesai, biasanya dilanjutkan dengan makan-makan. Kemudian setiap anggota keluarga saling bersalaman dan mengucapkan selamat tahun baru. 

Baca juga: Tradisi Arak Bako Minangkabau Tetap Lestari Hingga Kini

Momen Pulang Kampung

Mandok hata bukan sekadar tradisi berbicara, melainkan bentuk penghormatan kepada sesama dan kepada Sang Pencipta. Di tengah era globalisasi, mandok hata tetap relevan sebagai warisan budaya yang mempererat hubungan antargenerasi. 

Meski banyak keluarga Batak yang telah bermigrasi ke kota besar atau luar negeri, tradisi ini masih dilestarikan, terutama pada momen-momen penting keluarga.

Bagi perantau, momen ini digunakan menjadi kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.  Tradisi mandok hata menjadi pengingat bahwa komunikasi yang tulus adalah kunci keharmonisan.

Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan pentingnya berbicara dengan hati, menjaga harmoni dalam keluarga, serta saling mendoakan demi kebaikan bersama. 

Acara ini juga sebagai ajang untuk melatih public speaking, merefleksikan kesalahan-kesalahan di tahun yang lalu dan bersyukur atas berkah yang didapat.

Maka dari itu, sebagai sebuah budaya lokal, mandok hata tidak hanya milik masyarakat Batak, tetapi juga menjadi warisan budaya Indonesia yang patut dibanggakan dan dilestarikan.

You Might Also Like

9 Destinasi Wisata Religi di Jawa, Ziarah ke Makam Para Wali

Perahu Sandeq, Identitas Diri Masyarakat Mandar Sulbar

Tradisi Ngin-Angin, Prosesi Lamaran Bagi Calon Pengantin

Malam Berinai, Tradisi Sebelum Akad Pernikahan Melayu Jambi

Malamang, Tradisi Membuat Sajian Lamang dari Minangkabau

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Melihat Warisan Leluhur Alor di Museum 1000 Moko Kalabahi
Next Article Pesona Lubang Sewu, Wonosobo Yang Lagi Menanti Wisatawan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?