Dabu-dabu merupakan salah satu sambal pelengkap khas dalam kuliner Manado, Sulawesi Utara, yang dikenal karena cita rasanya yang segar dan pedas.
Sambal ini menggambarkan eksplorasi masyarakat Manado yang kreatif dalam memberikan rasa pada hidangan. Tidak hanya sekadar penyedap, dabu-dabu menjadi elemen penting kelezatan berbagai masakan khas Manado.
Keunikan Dabu-Dabu
Mengutip dari fimela.com, dalam bahasa Manado, dabu-dabu merujuk pada sambal secara umum. Namun, bagi orang luar Manado, istilah ini sering diasosiasikan dengan sambal segar khas Manado.
Dabu-dabu dibuat dari bahan segar yang diiris, seperti cabai, bawang merah, tomat, dan perasan jeruk nipis. Cita rasa khasnya berasal dari perpaduan rasa pedas, asam, dan segar, yang membuatnya cocok dijadikan pelengkap berbagai masakan.
Baca juga: Mi Cakalang, Hidangan Ikonik dan Khas Manado, Sulawesi Utara
Varian Dabu-Dabu
Dikutip dari Kompas, beberapa jenis dabu-dabu yang populer antara lain Dabu-Dabu Lilang, yang terbuat dari campuran irisan cabai, bawang merah, dan tomat segar, kemudian disiram dengan minyak kelapa panas.
Selain itu, ada juga Dabu-Dabu Lemong, yang menggunakan tambahan serai (lemong) untuk memberikan aroma khas dan rasa segar, serta Dabu-Dabu Terasi, yang menambahkan terasi panggang untuk menciptakan rasa gurih yang khas.
Penggunaan dalam Kuliner
Dabu-dabu sering menjadi pelengkap hidangan laut seperti ikan bakar, terutama jenis ikan cakalang dan ikan tuna. Selain itu, ayam bakar juga kerap disajikan dengan sambal ini.
Kehadiran dabu-dabu tidak hanya menambah rasa pedas, tetapi juga memberikan sentuhan segar yang memikat.
Cita Rasa Nusantara
Sebagai salah satu elemen penting dalam kuliner Manado, dabu-dabu menunjukkan keragaman rasa dan kekayaan tradisi kuliner Indonesia. Sambal ini juga mulai populer di berbagai daerah, menjadi salah satu simbol dari masakan Manado.
Dengan bahan-bahan sederhana namun penuh rasa, dabu-dabu membuktikan bahwa eksplorasi kuliner tradisional mampu menghasilkan pelengkap makanan yang digemari banyak orang.