By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Bledug Kramesan, Gunung Lumpur Unik di Grobogan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Bledug Kramesan, Gunung Lumpur Unik di Grobogan
Pariwisata

Bledug Kramesan, Gunung Lumpur Unik di Grobogan

Achmad Aristyan
Last updated: 19/04/2025 06:28
Achmad Aristyan
Share
Bledug Kramesan di Desa Kalanglundo, Kecamatan Ngaringan. Foto: esdm.go.id
SHARE

Bledug Kramesan adalah sebuah gunung lumpur atau mud volcano yang terletak di Desa Kalanglundo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Bledug Kramesan terbentuk dari semburan lumpur dan gas dari dalam bumi yang membentuk gundukan tanah menyerupai gunung kecil.

Endapan lumpur di sekitarnya terus bertambah akibat letupan yang terjadi secara berkala.

Baca Juga: Gunung Lanang Mergolangu: Perpaduan Pesona Alam dan Mitos

Di Tengah Persawahan, Perlu Jalan Kaki

Melansir dari Kompas.com, gunung lumpur ini berada di tengah hamparan sawah, membuat pengunjung harus berjalan kaki untuk mencapainya.

Akses termudah menuju lokasi ini adalah melalui Dusun Medang. Cukup ketik “Mushola Alhidayah” di Google Maps sebagai titik awal.

Dari depan mushala, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan melewati jalan tanah.

Sepeda motor bisa digunakan hingga mendekati lokasi, namun kendaraan tetap tidak bisa sampai persis di titik gunung lumpur.

Sisanya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 5 hingga 10 menit melalui pematang sawah.

Tinggi Sekitar 8 Meter, Ada Kawah Aktif di Puncak

Sesampainya di lokasi, pengunjung akan disambut gundukan tanah setinggi sekitar 8 meter.

Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki hingga ke puncaknya hanya sekitar satu menit.

Di atas gunung lumpur ini terdapat kawah berisi lumpur cair yang aktif meletup.

Letupan lumpur biasanya diawali dengan suara gemuruh seperti guntur dari dalam perut bumi.

Tak lama kemudian, lumpur dan gas menyembur ke atas dan menyebarkan aroma khas yang cukup menyengat.

Waktu Terbaik Berkunjung dan Imbauan Keamanan

Waktu yang disarankan untuk berkunjung ke Bledug Kramesan adalah saat pagi atau sore hari.

Pada siang hari, panas matahari cukup menyengat, membuat perjalanan terasa lebih melelahkan.

Selain itu, sebaiknya datang saat cuaca cerah karena jalan tanah dan pematang sawah akan sangat licin saat hujan.

Pengunjung juga diimbau tidak terlalu dekat dengan kawah untuk menghindari risiko tanah ambles atau terjatuh.

Selain itu, ada potensi gas beracun yang bisa berbahaya jika dihirup terlalu lama.

Baca Juga: Candi Gatotkaca, Peninggalan Hindu Kuno di Dieng

Potensi Wisata Alam yang Perlu Dikelola

Fenomena alam seperti Bledug Kramesan termasuk langka di Indonesia.

Keunikannya membuat lokasi ini berpotensi menjadi wisata edukatif, terutama bagi pelajar, peneliti, atau pecinta geowisata.

Dengan penataan yang baik dan promosi yang tepat, gunung lumpur ini bisa menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Grobogan, sekaligus mendorong ekonomi warga sekitar. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

5 Mini Zoo di Magelang untuk Destinasi Wisata Keluarga

Kepulauan Seribu Didorong Menjadi Pusat Olahraga Air Dunia

Pesona Air Terjun Girimanik dan Legenda Tiga Dewa

Taman Singkir, Ruang Publik Serbaguna di Salatiga

Air Terjun Sekar Langit dan Mitos Awet Muda

TAGGED:bledug kramesanfenomena alamgrobogangunung lumpurjawa tengahkalanglundo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article gunung lanang mergolangu Gunung Lanang Mergolangu: Perpaduan Pesona Alam dan Mitos
Next Article Fadli Zon Resmi Tetapkan Hari Keris Nasional
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Indonesian Wave, Strategi Baru Fadli Zon Perkenalkan Budaya Nusantara - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?