By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Perpaduan Tari Ronggeng dan Lawakan dalam Topeng Banjet
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Perpaduan Tari Ronggeng dan Lawakan dalam Topeng Banjet
Warisan Budaya

Perpaduan Tari Ronggeng dan Lawakan dalam Topeng Banjet

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/01/2025 15:07
Anisa Kurniawati
Share
Pada zaman dahulu, Topeng Banjet berfungsi sebagai pelengkap upacara adat. Foto: Pelita Karawang
SHARE

Kesenian khas Karawangan yang memadukan antara tari ronggeng dan lawakan populer disebut Topeng Banjet. Sekarang, kesenian ini juga dikolaborasikan dengan bentuk kesenian modern. 

Kesenian Topeng Banjet diperkirakan sudah ada sebelum Indonesia merdeka yaitu sekitar tahun 1900-an. Awalnya kesenian ini hanya dinamakan topeng saja.

Kata “Banjet” digunakan sebagai pembeda dari pengamen topeng Jawa yang dulu banyak berkeliling di Karawang. 

Penyebaran kesenian ini sampai ke daerah Subang, Purwakarta, dan daerah Priangan, Jawa Barat. Kesenian ini kemudian disesuaikan dengan selera masyarakat terutama dalam gaya dan bahasanya.  

Diselingi Guyonan

Pada zaman dahulu, tari topeng ini berfungsi sebagai pelengkap upacara adat. Seiringnya perkembangannya, kesenian ini digunakan dalam acara-acara hiburan, hari nasional, hajatan, penyambutan tamu, dan sebagainya. 

Kesenian ini memiliki gerak yang dinamis. Gerakan mulai dari tangan, kaki dan badan menyatu dengan irama tetabuhan. Iringannya didominasi pukulan gendang serta alat musik lain seperti bonang, kecrek, gong, kendang, dan rebab. 

Awalnya, dalam pementasan kesenian Topeng Banjet ada pemain yang menggunakan Topeng, yaitu pada babak Ngajantuk dan babak Ngedok. Namun, hanya sampai tahun 1949, semenjak itu dilarang penguasa setempat.

Dengan dihapusnya pemakaian topeng itu maka hapuslah babak Ngajantuk itu sampai sekarang. Walaupun demikian pemakaian kata Topeng tetap dipakai untuk penamaan kesenian Topeng Banjet. 

Pertunjukan kesenian ini terkadang juga disisipi tarian ketuk tilu. Dalam penampilannya topeng banjet lucu dan menghibur karena banyak guyonannya. Terlebih lagi kesenian ini dikolaborasikan dengan bentuk kesenian modern. 

Tokoh Pelopor

Ada banyak tokoh yang mempopulerkan kesenian tradisional ini, Beberapa diantaranya yaitu seniman dari grup Daya Asmara. Pada 1930-an, ada kesenian Ajeng yang sempat mengalami masa keemasan di wilayah Karawang.

Pelopor seni ini antara lain Emas Binti Sapar, Ali Saban, dan Mang Askin. Emas binti Sapar alias Bi Ijem terkenal sebagai pelawak usai bergabung Ali Saban (almarhum) dan Mang Askin, pelawak topeng pada era 80-an. 

Sayangnya, kesenian Topeng Banjet kini mulai jarang terlihat di Karawang, Jawa Barat. Salah satu faktornya dikarenakan sedikitnya generasi muda yang melestarikan kesenian khas Karawang ini. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Kopi Santen Jepangrejo, Cita Rasa Kopi Warisan

Mengenal Musik Saronen, Kesenian dengan Sembilan Instrumen

Tari Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala Masyarakat Madura

Filososfi Di Balik Sendratari Giri Gora Dahuru Daha

Gunongan, Bukti Cinta Sultan Iskandar Muda kepada Putri Pahang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Curug Koleangkak, Pesona Kolam Berwarna Biru di Kota Nanas
Next Article Museum Desa Genggelang di Lombok Utara Resmi Dibuka
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?