Tradisi Ojong, atau Ojung, merupakan warisan budaya leluhur yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Acara langka dan unik ini melibatkan adu ketangkasan antar warga menggunakan rotan.
Dahulu, Ojong adalah ritual para petani untuk memohon turunnya hujan. Seiring perkembangan jaman, esensi tradisi ini berubah menjadi sarana hiburan dan juga untuk melestarikan budaya.
Biasanya, Ojong juga diadakan sebagai bagian dari acara ruwat atau bersih desa pada bulan Suro atau Muharam. Namun, tradisi ini juga digelr di berbagai acara seperti tasyakuran keluarga, perayaan HUT RI, dan hiburan masyarakat.
Prosesi Tradisi Ojong
Dalam pelaksanaannya, tradisi Ojung melibatkan dua peserta yang saling beradu ketangkasan dengan menggunakan rotan khusus yang disebut “Manjhalin”.
Rotan sepanjang 110 cm ini digunakan untuk saling bertanding. Setiap peserta diberi kesempatan untuk menyabet lawan sebanyak lima kali atau sepuluh kali sesuai perjanjian.
Para peserta saling memukul serta menangkis lawan. Pemenang ditentukan peserta yang mampu membuat luka lebih banyak di punggung lawan. Meski meninggalkan luka, para peserta menganggapnya biasa dan percaya lukanya akan sembuh seiring waktu.
Pertandingannya juga diiringi dengan alat musik seperti kendang atau gamelan. Sedangkan peserta yang umumnya warga Kecamatan Pasirian dan sekitarnya, mengenakan kostum tradisional.
Menariknya, tradisi ini tidak hanya diikuti pria dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak yang antusias menunjukkan ketangkasan mereka di atas panggung.
Nilai- Nilai Tradisi Ojong
Tradisi Ojong memiliki nilai simbolis, berupa doa dan harapan untuk keberlangsungan hidup desa. Selain tradisi perayaan, ojong juga kaya akan budaya dan menjadi media saling menghormati.
Melalui tradisi ini juga, para peserta dapat mengambil nilai kekeluargaan dan persaudaraan.
Meski berada di tengah tantangan zaman, masyarakat Lumajang tetap teguh menjaga tradisi Ojong sebagai bagian penting dari identitas budaya dan mempererat ikatan sosial antar warga. (Dari berbagai sumber)