Aktivitas perdagangan di masa Kerajaan Majapahit tidak sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi negara.
Keuntungan yang diperoleh dari aktivitas dagang di pelabuhan-pelabuhan utama turut digunakan untuk membiayai pembangunan candi serta mendukung berbagai kegiatan ritual keagamaan.
Pelabuhan sebagai Pusat Perdagangan Internasional
Melansir dari radarmojokerto.jawapos.com, Majapahit yang berkembang pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi memiliki beberapa pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan lokal dan global.
Dua di antaranya adalah Pelabuhan Tuban dan Pelabuhan Gresik di pesisir utara Jawa.
Sejarah mencatat bahwa pelabuhan-pelabuhan ini menjadi persinggahan strategis bagi kapal-kapal dagang dari berbagai wilayah, termasuk Cina, India, Burma, Kamboja, dan Champa.
Melalui jalur perdagangan ini, Majapahit mengimpor berbagai barang mewah seperti kain sutra, tenun berkualitas tinggi, serta kerajinan keramik.
Sebaliknya, kerajaan ini mengekspor beragam komoditas unggulan seperti hasil pertanian, perkebunan, serta logam dan olahannya ke berbagai daerah di Nusantara maupun mancanegara.
Keuntungan Dagang untuk Pembangunan Candi
Besarnya keuntungan dari perdagangan di pelabuhan tidak hanya dinikmati para saudagar, tetapi juga menjadi pemasukan bagi kerajaan.
Menurut Pamong Budaya Pertama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim, Tommy Raditya Dahana, hasil surplus dari perdagangan digunakan untuk mendukung pembangunan candi dan penyelenggaraan ritual-ritual keagamaan.
Pandangan ini sejalan dengan riset sejarawan Prancis Denys Lombard, yang menyebut bahwa perdagangan di Majapahit diselenggarakan demi kepentingan kerajaan.
Sistem ini mirip dengan kebijakan perdagangan di Cina pada masa Dinasti Song dan Ming, serta di Siam pada abad ke-17 hingga ke-18 Masehi.
Dalam sistem ini, perdagangan dikendalikan pejabat dan harus menguntungkan kerajaan.
Warisan Ekonomi Majapahit
Dilansir dari kompas.com, Majapahit tidak hanya dikenal sebagai kerajaan dengan wilayah yang luas, tetapi juga sebagai pusat ekonomi yang mengatur perdagangan dengan sistem yang terorganisir.
Pelabuhan sebagai jalur perdagangan strategis menjadi salah satu kunci kemakmuran kerajaan, yang hasilnya dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan spiritual.
Meski kejayaan Majapahit telah berlalu, jejak kejayaannya masih terasa, baik dalam sejarah perdagangan Nusantara maupun dalam warisan budaya seperti candi-candi yang berdiri hingga kini.
Model perdagangan yang terstruktur di era Majapahit pun menjadi bukti bahwa ekonomi pada masa