Nya Abbas Akup, dikenal sebagai sutradara senior Indonesia yang sudah identik dengan film-film bergenre komedi. Sutradara berdarah Aceh kelahiran Malang ini membuat film komedi bukan hanya sebagai hiburan, namun juga representasi keadaan sosial masyarakat saat itu.
Sebelum memulai kariernya sebagai seorang sutradara, Nya Abbas Akup berkuliah di Unpad Bandung. Saat itu ia pernah mendapat tugas mendampingi D. Djajakusuma dalam pembuatan film Harimau Tjampa. Kemudian, pada 1952 ia memulai awal kariernya sebagai asisten sutradara di Perfini (Persatuan Film Nasional Indonesia) pimpinan Usmar Ismail.
Atas dorongan Usmar Ismail jugalah, Akup memperdalam ilmu penyutradaraan di UCLA, Amerika Serikat. Kiprah Akup sebagai sutradara baru mulai dilirik pada tahun 1957 saat membesut film komedi aksi berjudul Tiga Buronan yang dibintangi Bing Slamet.
Sepanjang kariernya, ada sekitar 30-an judul yang digarapnya, hanya 4 film yang bukan komedi. Beberapa karya seperti Mat Dower (1969), Ateng Minta Kawin (1974), Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), Tiga Cewek Badung (1975), Tiga Buronan (1957), hingga Heboh (1954).
Salah satu film-nya yang paling fenomenal adalah Inem Pelayan Seksi (1976). Karya ini menjadi film terlaris dengan 400 ribu penonton pada 1977-1978. Diperankan oleh Doris Callebout, film ini juga berhasil memboyong Piala Antemas pada FFI 1978.
Baca Juga: Rizal Mantovani, Dari Musik Video ke Sutradara Horor
Selain sukses secara komersial, film tersebut juga menghasilkan pujian dan kritik yang positif di kalangan pengamat film lantaran menyampaikan pesan sosial. Hal ini dikarenakan pada saat itu film komedi hanya diramaikan dengan komedi konyol slapstick. Sedangkan Akup dinilai mampu menggarap film berkualitas yang menyegarkan dan berhasil dari sisi komersil.
Kehadiran Akup tetap memberi warna tersendiri di dunia perfilman nasional. Ia mampu menampilkan sesuatu yang baru di tengah sejumlah komedi konyol. Misalkan saja dalam film komedi yang dipelopori pelawak kondang Bing Slamet, Benyamin S., Jalal, Ateng, Kadir-Doyok, berhasil memenangkan skenario terbaik pada Festival Film Asia Pasifik 1988 di Thailand.
Sementara itu Akup juga cukup sukses dalam film bergenre komedi aksi seperti Tiga Buronan (1957). Selain itu, ia juga menggarap film Dunia Belum Kiamat, sebuah film komedi musikal, yang layak disebut sebagai film komedi musik pertama di Indonesia.
Lain lagi di filmnya Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), yang berhasil menyisipkan sisi nasionalisnya dimana saat itu Indonesia sedang tergila-gila pada popularitas film koboi Django, Lone Ranger dan Bonanza.
Meski film tersebut terinspirasi dari budaya Amerika, Akup memadukan setingan bar ala koboi Amerika dengan warteg yang sangat Indonesia. Ia juga berhasil memasukkan adegan-adegan khas Indonesia. Di film terakhirnya yang dibintangi aktris Lidya Kandou, Boneka dari Indiana, berhasil menyabet Piala Bing Slamet untuk film komedi terbaik 1991.
Nya Abbas Akup meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta pada 14 Februari 1991, dalam usia 59 tahun. Kepergiannya dikarenakan berjuang cukup lama melawan komplikasi penyakit jantung dan stroke yang dideritanya.
Tak lama setelah kepergiannya, Akup mendapat penghargaan khusus pada FFI 1991 sebagai sutradara yang konsekuen membuat film-film komedi. Selain itu, atas dedikasinya di dunia perfilman, pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 069/TK/2007. (Anisa Kurniawati: Sumber: tokoh.id)