By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Si Pahit Lidah, Kisah Legendaris Pendekar dari Tanah Sumatera
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Si Pahit Lidah, Kisah Legendaris Pendekar dari Tanah Sumatera
Cerita Rakyat

Si Pahit Lidah, Kisah Legendaris Pendekar dari Tanah Sumatera

Ridwan
Last updated: 23/10/2024 03:25
Ridwan
Share
3 Min Read
Ilustrasi Aria Tebing dan Serunting dalan cerita rakyat Si Pahit Lidah. Tangkapan Layar YouTube/Dongeng Kita
SHARE

Salah satu cerita rakyat yang terkenal di Indonesia berasal dari Sumatera Selatan adalah Si Pahit Lidah. Saking terkenalnya, kisah ini kini memiliki museum yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Berbagai versi cerita Si Pahit Lidah beredar di masyarakat, namun bagaimana sebenarnya kisah yang paling dikenal ini? Dikisahkan pada zaman dahulu di daerah Semidang, hiduplah seorang pendekar bernama Serunting yang dikenal memiliki kesaktian mandraguna. Kesaktiannya telah terkenal di seluruh Sumatera Selatan sejak lama. Serunting adalah keturunan raksasa bernama Putri Tenggang, yang terlibat perseteruan dengan iparnya, Aria Tebing, disebabkan oleh rasa cemburu yang menyelimuti hati Serunting.

Perseteruan mereka bermula dari ladang yang bersebelahan, dipisahkan oleh sebatang pohon besar. Di sekitar pohon itu tumbuh cendawan, tetapi cendawan di ladang Aria Tebing berubah menjadi emas, sementara yang ada di ladang Serunting hanya biasa saja dan tak bernilai. Ketegangan antara keduanya semakin memuncak. Namun, menyadari bahwa Serunting lebih sakti, Aria Tebing berusaha mengakhiri perseteruan tersebut.

Aria Tebing mencari cara untuk mengalahkan Serunting dan bertanya kepada kakaknya, yang merupakan istri dari Serunting. Sang kakak menjelaskan bahwa kesaktian Serunting berhubungan dengan ilalang yang bergerak meski tidak ada angin. Dengan informasi tersebut, Aria Tebing menantang Serunting untuk bertarung. Dalam pertarungan tersebut, Aria Tebing menusukkan tombaknya ke ilalang yang bergetar, mengakibatkan Serunting terjatuh dan terluka parah, sehingga ia pun kalah. Serunting merasa dikhianati ketika mengetahui bahwa istrinya yang memberi tahu kelemahan dirinya.

Merasa terpuruk, Serunting pergi bertapa untuk mendapatkan kekuatan gaib. Ia melakukan pertapaan di bawah pohon bambu hingga seluruh tubuhnya tertutup daun bambu selama dua tahun. Ketika selesai, ia memperoleh kekuatan ghaib yang dijanjikan, yang membuat setiap kalimat yang keluar dari mulutnya berubah menjadi kutukan, sehingga ia dijuluki Si Pahit Lidah.

Setelah kembali, Serunting menguji kesaktiannya dengan mengubah pohon-pohon tebu yang menguning di sekitar danau menjadi batu. Merasa puas dengan kemampuannya, ia mulai mengutuk setiap orang yang ditemuinya. Namun, ada kalanya Serunting mengutuk Bukit Serut yang gundul menjadi hutan lebat.

Kesaktian Si Pahit Lidah kini dihubungkan dengan peninggalan budaya yang kaya. Sebagian besar peninggalan tersebut dapat ditemukan di Museum Si Pahit Lidah, yang menjadi saksi bisu dari legenda yang mendalam ini. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube Dongeng Kita)

You Might Also Like

Asal Mula Desa Jimbaran, Kisah Dalem Ireng dan Dalem Putih

Legenda Ular Ndaung, Cerita Rakyat Bengkulu

Batu Sakti Plintheng Semar Ikon Kondang Wonogiri

Legenda Kali Mewek di Malang dan Kisah Penculikan Ken Dedes

Legenda Gunung Slamet, Mitos atau Kisah Nyata?

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Museum Gedong Kirtya Gelar Pameran Alat Musik Tradisional Bali
Next Article Nikmatnya Ayam Nanas, Kuliner Khas Kabupaten Lahat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?