Tugu Libra 969 yang berlokasi strategis di perempatan Jalan Brawijaya, Jalan Parakomando, Jalan TMP, dan Jalan menuju Kelapa Lima, merupakan landmark yang mencerminkan perkembangan kota Merauke di Papua sekaligus menyiratkan makna mendalam bagi masyarakat setempat. Diresmikan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, pada Senin, 27 Mei 2013, tugu ini tidak hanya menjadi simbol visual, tetapi juga ikon baru yang merepresentasikan kemajuan, kebanggaan, dan identitas kota Merauke.
Pembangunan Tugu Libra 969 didasari oleh beberapa gagasan inti yang menggarisbawahi visi Merauke sebagai kota yang terus berkembang tanpa melupakan nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal. Tugu ini berdiri sebagai tanda semangat dan harapan agar masyarakat Merauke terus bersatu dalam keberagaman serta maju bersama.
Penamaan “Libra” juga memiliki makna simbolis. Sebagai zodiak yang melambangkan keseimbangan dan keadilan, Libra merepresentasikan harapan akan terciptanya keharmonisan dan kesetaraan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Menguak Keunikan Pantai Lampu Satu di Ujung Timur Indonesia
Tugu ini juga dilengkapi dengan Taman Kota dan layar outdoor berukuran besar yang berfungsi sebagai pusat informasi publik sekaligus hiburan bagi warga kota. Layar tersebut akan menampilkan beragam informasi penting serta acara hiburan yang diharapkan dapat membangun keterlibatan dan kesadaran sosial bagi masyarakat.
Tugu Libra 969 telah diupayakan menjadi simbol yang bisa menyatukan dan memberikan rasa bangga bagi masyarakat Merauke. Kehadirannya di tengah kota tak hanya menambah daya tarik estetis, tetapi juga membawa makna filosofis yang mendalam. Tugu ini dirancang sebagai simbol keberanian dan keteguhan masyarakat Merauke dalam menghadapi tantangan.
Lokasinya yang berada di perempatan jalan utama mencerminkan persimpangan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, yang menjadi titik temu berbagai elemen budaya dan sosial di kota ini.
Adanya Taman Kota di sekitar Tugu Libra 969, masyarakat memiliki ruang terbuka yang nyaman untuk berinteraksi, berolahraga, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga. Ruang ini juga menambah warna tersendiri bagi Merauke sebagai kota yang peduli akan lingkungan hijau di tengah pembangunan yang pesat.
Baca Juga: Menggali Makna Tradisi Bakar Batu Masyarakat Papua
Sebagai ikon baru, Tugu Libra 969 diharapkan dapat membangkitkan semangat bagi warga Merauke untuk selalu menjaga persatuan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di kota mereka.
Di samping menjadi daya tarik wisata, Tugu Libra 969 juga diharapkan menjadi lambang kota yang tidak hanya maju dalam infrastruktur tetapi juga dalam kehidupan sosial yang harmonis dan sejahtera. Secara keseluruhan, Tugu Libra 969 tidak hanya sekadar monumen, tetapi adalah simbol yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang ingin diwariskan kepada generasi mendatang.
Keberadaan tugu ini mengingatkan warga Merauke akan pentingnya terus menjaga keseimbangan dan kesatuan di tengah keberagaman, serta berkontribusi bagi pembangunan dan kelestarian kota mereka. (Sumber: portal.merauke.go.id)