Tradisi menerbangkan balon udara kembali digelar dalam Lamuk Sky Festival di Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, pada Kamis, 3 April 2025.
Kegiatan yang berlangsung dengan meriah dan aman ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Mudik 2025 di Kabupaten Wonosobo, dengan puncak acara yang direncanakan di Alun-alun Wonosobo pada 6 April 2025.
Festival Balon Udara Desa Lamuk turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Direktur RSUD Setjonegoro Wonosobo, dr. R. Danang Sananto Sasongko, dan perwakilan dari BPBD Wonosobo.
Dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo tampak hadir Kepala Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, Ratna Sulistyawati, serta Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Pertama, Anggita Sulistyarini.
Festival tahunan ini tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah seperti Brebes dan Palembang.
Dengan estimasi pengunjung mencapai 1.000 orang, acara ini menyuguhkan perpaduan antara hiburan dan pengalaman budaya yang khas.
Tahun ini, sebanyak 20 peserta turut serta menerbangkan balon udara yang menjadi ikon utama dalam festival.
Baca Juga: Goza Mauser, Menjaga Warisan Pertanian Kentang di Tengah Pariwisata Dieng
Balon-balon berwarna-warni menghiasi langit Desa Lamuk, menghadirkan suasana yang semarak dan penuh warna.
Penyelenggaraan festival tahun ini dinilai lebih tertib dan aman.
Tidak ada laporan balon yang lepas kendali atau mengalami kebakaran, menunjukkan kesiapan panitia dalam memastikan keselamatan selama berlangsungnya acara.
Selain atraksi utama berupa balon udara, fasilitas camping ground menjadi salah satu magnet pengunjung.
Sebanyak 30 area camping disediakan untuk wisatawan, dengan tarif bervariasi antara Rp100.000,- hingga Rp200.000,-, tergantung fasilitas yang ditawarkan.
Area ini menarik minat para pendaki dan pengunjung yang ingin merasakan nuansa alam Wonosobo secara langsung.
Lonjakan jumlah pengunjung sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas di jalur Pringapus-Kembaran dan Kembaran-Lamuk.
Namun, berkat pengaturan yang baik oleh petugas keamanan, arus kendaraan tetap berjalan lancar dan terkendali.
Baca Juga: Yatno dan Dedikasinya untuk Bundengan Wonosobo
Kepala Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, Ratna Sulistyawati, menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan tradisi sebagai bagian dari kekayaan daerah.
“Festival Balon Udara ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian budaya yang telah menjadi identitas masyarakat. Dengan terus mengembangkan dan mengemas acara ini secara menarik, kita berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Wonosobo dan menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Festival Balon Udara Desa Lamuk 2025 kembali menunjukkan potensinya sebagai salah satu event unggulan di Kabupaten Wonosobo.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan komitmen untuk menjaga keselamatan serta kualitas acara, festival ini diharapkan terus tumbuh dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan.